Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turap Dibangun di Kompleks Puri Bintaro, Warga Harap Tak Kebanjiran Lagi

Kompas.com - 18/10/2022, 12:02 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Perumahan Puri Bintaro Indah (PBI), Jombang, Ciputat, kerap dilanda banjir saat hujan deras mengguyur wilayah Tangerang Selatan.

Menurut salah seorang warga PBI bernama Sugeng (46), banjir terakhir melanda perumahan pada Kamis (6/10/2022) lalu.

"Pas Kamis itu tingginya sekitar 90 cm sampai masuk rumah. Belakangan masih hujan, tapi cuma genangan setinggi lutut orang dewasa dan tidak masuk ke rumah," ujar Sugeng saat ditemui di lokasi, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Siswa di Tangsel yang Terlibat Tawuran Akan Dikeluarkan dari Sekolah

Menurut dia, belakangan banjir tidak terjadi lagi lantaran curah hujan yang turun tidak begitu lama.

Namun jika curah hujan yang deras terjadi terus-menerus dalam kurun 2 jam lebih, maka kemungkinan perumahan tersebut akan dilanda banjir kembali.

"Karena hujannya sebentar, tol tidak tergenang. Kalau tol tergenang, kita banjir," jelas Sugeng.

Saat ini, kata Sugeng, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Tangsel sedang melakukan pembangunan proyek turap.

Adapun pembangunan proyek tersebut yaitu pembangunan turap Kali Cibenda - Jombang dan Pembangunan Turap Kali Perumahan Puri Bintaro Indah - Jombang Ciputat.

Baca juga: Kagetnya Penjaga Warkop di Kolong Tol Becakayu, Cari Gelas Kopi, Malah Temukan Mayat Terbungkus Plastik

Turap kali Cibenda dikeruk agar sedimentasi yang mengendap tidak mengurangi daya tampung air.

Selain itu, pengerukan kali perumahan PBI dilakukan sembari pelebaran kali.

"Pelebaran plus peninggian turap. Sistem kontruksinya besi bertulang, setiap hari ada pekerja proyeknya. Kita berharapnya bermanfaat biar enggak banjir lagi," kata Sugeng.

Biasanya, sebelum pengerukan Kali dilakukan, genangan air yang meluap akibat hujan melimpas masuk ke area perumahan.

Namun, setelah pengerukan dilakukan, limpasan tersebut dapat ditampung di kali yang sudah mulai dilebarkan dan diluaskan.

Baca juga: Richard Eliezer, Teruslah Berkata Jujur, Jangan Goyah...

"Yang biasanya melimpas sekarang sudah tidak. Sebelumnya sekitar 8 meter sekarang pelebarannya sekitar 1 meter. Ada pengerukan sampah sedimentasi juga," pungkas Sugeng.

Pantauan Kompas.com di lokasi, hasil kerukan sedimentasi menjulang di sepanjang pembangunan turap hingga mencapai ketinggian 2 meter.

Nantinya, sampah sedimentasi itu akan dibuang dan pembongkaran di sepanjang turap akan dibenahi kembali menjadi aspal seperti semula.

Sementara, jalur lurus perumahan tersebut dialihkan ke gang yang ada di sebelahnya. Jika warga hendak melewati akses proyek turap, dapat melalui jalan gang di sebelah proyek atau tepatnya di belakang rumah warga PBI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com