Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Ginjal Akut Misterius Bisa Menular Lewat Pernapasan hingga Kontaminasi Makanan

Kompas.com - 18/10/2022, 21:16 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama menyampaikan gagal ginjal misterius bisa menular.

Penularannya dapat melalui pernapasan ataupun fekal oral.

"Ada yang menularnya secara pernapasan, ada juga fekal oral, tangan kurang bersih atau makanan terkontaminasi bisa menularkan penyakit," terang Ngabila melalui Live Instagram akun @dinkesdki, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Dinkes DKI: Kenali Gejala Umum Ginjal Akut pada Anak

Sederhananya, patogen penyebab penyakit bisa masuk ke mulut melalui benda, makanan, atau minuman yang terkontaminasi.

Dengan demikian, orang yang terpapar akan terinfeksi penyakit.

Sejauh ini, ada dugaan penyakit gagal ginjal akut misterius disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, ataupun jamur.

Jika gagal ginjal akut misterius disebabkan oleh infeksi patogen tersebut, dipastikan penyakit sangat bisa menular.

Baca juga: Dinkes DKI Ungkap Dugaan Penyebab Gagal Ginjal Akut pada 49 Anak di Jakarta

"Kalau infeksi pasti menular. Karena infeksi itu bisa virus, bakteri, jamur, parasit. Bisa influenza, adenovirus, parainfluenza, Covid-19, leptospirosis, shigella, e coli, itu menular," imbuh Ngabila.

Dalam kesempatan itu, dia meminta agar para orangtua memperhatikan kebersihan anak-anaknya, termasuk mencuci tangan dan menggunakan masker.

Pasalnya, gagal ginjal akut misterius pada anak masih belum diketahui penyebabnya.

"Jaga jarak, tetap higienis, dan yang paling penting kalau di sekolah menjaga ventilasi udara tetap baik terutama di indoor," papar dia.

Baca juga: Benarkah Vaksin Covid-19 Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak?

Berdasarkan catatan Dinkes DKI Jakarta, terjadi penambahan kasus gagal ginjal akut misterius yang dilaporkan dari fasilitas kesehatan.

Terbaru, total akumulasi kasus per Januari hingga 18 Oktober 2022 menjadi 49 kasus.

Dari jumlah itu, sebanyak 25 anak dinyatakan meninggal dunia, 12 pasien masih menjalani perawatan, dan 12 di antaranya sudah sembuh.

Baca juga: Kondisi 49 Pasien Gangguan Ginjal Akut di Jakarta, 25 di Antaranya Meninggal Dunia

Di Jakarta, gagal ginjal akut misterius dialami 36 anak di bawah 5 tahun, dan 13 anak non-balita.

Ngabila merinci 49 kasus itu terdiri 33 anak laki-laki (67 persen) dan 16 anak perempuan (33 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com