Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Datangi Puskesmas di Jakarta, Ingatkan Nakes Tak Beri Obat Sirup ke Pasien

Kompas.com - 21/10/2022, 20:17 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan telah mendatangi sejumlah puskesmas yang ada di setiap kelurahan dan kecamatan.

Upaya tersebut dilakukan untuk memberikan imbauan kepada tenaga kesehatan agar tidak memberi obat dalam bentuk sirup.

Hal itu menyusul adanya kasus gagal ginjal akut misterius kepada anak yang terjadi beberapa waktu terakhir ini.

"Jadi pencegahan kita menjalankan instruksi Kemenkes bahwa penggunaan obat sirup untuk di fasilitas kesehatan sementara distop dulu," ujar Kasudin Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati saat dihubungi, Jumat (21/10/2022).

Baca juga: Pemkot Jaksel Akan Sidak Apotek, Awasi Larangan Penjualan Obat Sirup untuk Cegah Gagal Ginjal Akut

Yudi mengatakan, gagal ginjal akut misterius bukan merupakan penyakit yang menular, namun bisa terjadi karena pola makan atau pemberian obat yang salah.

Diharapkan dengan penghentian obat dalam bentuk sirup itu dapat mengantisipasi terjadi penyakit gagal ginjal akut misterius.

"Ini bukan penyakit menular, bukan kaya Covid. Tapi kalau pola makan dan minum obat salah, penggunaan obat yang salah. Akhirnya terkena pada ginjal," kata Yudi.

Yudi menegaskan, Sudin Kesehatan Jakarta Selatan juga memberikan imbauan kepada tenaga kesehatan di setiap rumah sakit swasta di Jakarta pada Jumat ini.

Baca juga: Fakta Ganasnya Gagal Ginjal Akut: Stadium 3 Naik ke 6 Berlangsung Sehari, Balita di Depok Meninggal...

Imbauan tersebut masih sama, yakni soal larangan pemberian obat dalam bentuk sirup kepada pasien.

"Hari ini kita mulai ke rumah sakit swasta dan klinik. Senin baru ke apotek dan toko-toko obat," kata Yudi.

Sebelumnya, satu bayi di bawah lima tahun (balita) di Jakarta Selatan dikabarkan mengalami gangguan ginjal akut misterius.

Balita itu mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.

"Ada satu kasus di Jakarta Selatan. Korban dibawa ke RSCM," ujar kata Yudi, Rabu (19/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com