Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami di Luar Kota Saat Rumah Kebakaran, Pulang-pulang, Tak Ada yang Bisa Diselamatkan..."

Kompas.com - 24/10/2022, 12:26 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Husein (36), warga RT 008 RW 010, Pademangan Timur, Jakarta Utara, tak menyangka seisi rumahnya ludes dilalap api dalam kebakaran pada Sabtu (22/10/2022).

Saat insiden itu terjadi, ia dan keluarga tengah berada di luar kota, kemudian mendapatkan kabar bahwa rumahnya ikut tersambar api.

"Rumahnya paling parah di sini (rumah Husein) karena posisinya saya ada di luar kota pas kebakaran. Kami baru pulang ke sini, lalu tidak ada yang bisa diselamatkan," ujar Husein saat ditemui Kompas.com di lokasi kebakaran, Senin (24/10/2022).

Baca juga: Kisah Pilu dari Pademangan Timur, 3 Korban Tewas dan Pecahnya Tangis Bu Nyai

Atas kejadian tersebut, ia menaksir kerugian yang dialami setidaknya hingga Rp 100 juta.

Sebab, bangunan dua lantai itu merupakan rumah permanen dan tidak ada satu barang pun yang bisa diselamatkan ketika si jago merah melalap seisi rumah.

"Kerugian ya lumayan karena mulai dari nol lagi, dari awal lagi. Tempat tinggal saya juga sudah tembok semua, paling atapnya aja masih pakai papan," tutur Husein.

Berdasarkan penuturan Husein, ketika kebakaran terjadi, hanya ada kedua orangtuanya yang berada di rumah. Api yang pada saat itu merambat dengan cepat membuat kedua orangtuanya langsung menyelamatkan diri.

"Untuk keluarga saya alhamdulillah enggak terdampak kesehatan, langsung bisa melarikan dari," kata Husein.

"Pokoknya yang penting orangtua bisa melarikan diri aja, untuk rumah yaudahlah, yang penting keluarga selamat," sambung dia.

Baca juga: Detik-detik Musibah Kebakaran di Pademangan Tewaskan Ibu dan 2 Anaknya...

Husein beserta keluarganya kini menempati posko pengungsian di TPA Adda’Wul Islamiyyah, Pademangan Timur, yang tak jauh dari lokasi kebakaran, bersama puluhan warga lainnya.

Hingga saat ini, para warga yang terdampak mengandalkan bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, termasuk untuk bahan pangan sehari-hari.

"Ada bantuan dari Pemprov DKI, makanan terpenuhi, cukuplah. Perabotan untuk sementara penanak nasi kompor gas untuk yang terdampak," ucap dia.

Menurut Husein, kebakaran terjadi sekitar pukul 17.30 WIB menjelang magrib. Tiga korban yang tewas saat itu berada di lantai dua rumah.

Mereka terjebak di lantai dua rumah karena api sudah membesar. Akibatnya, ketiga korban tewas karena tidak dapat menghindar dari runtuhan atap rumah asbes yang disangga menggunakan kayu.

Tiga korban meninggal adalah ibu dan dua anaknya.

Baca juga: Warga Sibuk Selamatkan Diri Saat Ibu dan Anak Berteriak Minta Tolong dari Kebakaran di Pademangan

Petugas pemadam kebakaran (damkar) pun mengerahkan 20 unit mobil untuk memadamkan api. Setidaknya, 100 personel damkar diturunkan dalam insiden tersebut.

Pemadaman dilakukan sekitar pukul 18.00 WIB dan api dinyatakan padam pada pukul 19.34 WIB.

Setidaknya sembilan rumah rusak, dengan 34 kepala keluarga yang terdiri dari 108 jiwa terdampak usai kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com