Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Kota Tangerang: Jangan Takut Imunisasi Dasar, Jangan Khawatir kalau Anak Demam

Kompas.com - 27/10/2022, 07:19 WIB
Ellyvon Pranita,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


TANGERANG, KOMPAS.com - Melonjaknya kasus gagal ginjal akut (acute kidney injury/AKI) yang dikaitkan dengan pencemaran obat sirup dan gejala demam membuat beberapa orangtua tidak mau membawa anaknya melakukan imunisasi dasar.

Berkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dr Dini Anggraeni mengingatkan agar orangtua tidak ragu untuk membawa anaknya mendapatkan imunisasi dasar setelah berbagai kasus gagal ginjal akut yang terjadi akhir-akhir ini.

“Insya Allah (aman), enggak usah takut ya, (imunisasi dasar untuk anak) aman,” kata Dini kepada media, Rabu (26/10/2022).

Meskipun nantinya ada saja anak-anak yang mendapati kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) berupa demam usai vaksin, menurut Dini, masih banyak alternatif yang bisa dilakukan orangtua untuk meredakan demam pada anak-anak mereka.

Baca juga: Dinkes DKI Kerahkan Tim untuk Pastikan Obat Sirup Tak Dijual di Faskes dan Apotek Jakarta

Dini menambahkan, beberapa jenis obat sirup memang sudah dilarang tegas untuk diedarkan dan digunakan dalam pengobatan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) karena dugaan kandungan senyawa berbahaya memicu AKI.

Namun, Badan POM juga telah mengeluarkan beberapa jenis obat sirup atau obat lainnya yang aman dari kandungan senyawa pemicu gagal ginjal akut misterius tersebut.

“Sekarang kan sudah dikeluarkan ya, obat yang aman, tidak mengandung empat jenis pelarut yang kemungkinan punya risiko pencemaran ada GGA,” ujarnya.

Saat anak-anak mendapatkan KIPI berupa demam dan lain sebagainya usai imunisasi, fasilitas kesehatan ataupun dokter penanggung jawab saat ini masih bisa memberikan resep obat yang mungkin tergolong jenis sirup sesuai dengan kategori aman dari Badan POM.

Baca juga: Nama-nama Obat Sirup yang Boleh Diresepkan Lagi oleh Kemenkes

Dini juga menyebutkan, selain bisa menggunakan obat sirup yang tergolong aman oleh Badan POM, orangtua juga bisa mengatasi KIPI imunisasi dasar anak dengan berbagai cara sederhana lainnya.

“Yang kedua, ya sudah pakai obat non-cair, pakai obat non-sirup gitu, dan datanglah ke fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat. Jangan beli bebas,” tuturnya.

Untuk diketahui, sampai saat ini Kementerian Kesehatan menyebutkan dugaan gangguan ginjal akut misterius diakibatkan oleh keracunan (intoksikasi) etilen glikol baru muncul setelah terjadi kasus serupa di Gambia.

Puluhan anak di negara itu meninggal karena mengonsumsi parasetamol sirup produksi India yang mengandung senyawa etilen glikol (EG).

Baca juga: Bagaimana Obat Sirup Bisa Tercemar Etilen Glikol? Ini Kata Ahli...

Sebagai antisipasi meningkatnya kasus gagal ginjal akut misterius pada anak-anak itu, Kemenkes meminta tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk cair atau sirup.

Selain itu, Kemenkes juga meminta semua apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk cair atau sirup kepada masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com