Apabila dikalkulasikan, Amir merogoh kocek hingga sekitar Rp 5-6 juta rupiah demi menonton acara festival yang berakhir kacau itu.
"Penuh sesak penonton. Enggak bisa digambarkan," kata dia.
Baca juga: Peringatan Polisi Usai Kisruh Berdendang Bergoyang: Jangan Cari Untung tapi Abaikan Keselamatan!
Amir dan tiga rekan lainnya pun memilih berlibur di Jakarta untuk mengalihkan perasaan kecewanya akibat kekacauan Festival "Berdendang Bergoyang" di Jakarta.
"Harusnya tiga hari kami fokus nonton konser saja. Kami sudah rencanakan. Tapi, ini hari terakhir kami berkeliling di Jakarta, jadi besok kami kembali ke Malaysia," imbuhnya.
Ketidakmunculan panitia pelaksana konser "Berdendang Bergoyang" di lokasi juga menyisakan kekecewaan bagi pemilik gerai.
Padahal, petugas sudah bahu membahu mencopot rangka panggung, properti, serta gerai-gerai makanan. Papan petunjuk, serta balok nama konser pun dilepas satu per satu.
Buntut kerugian pun ikut dirasakan para penyewa tenant di acara tersebut.
Andra (28), penjaga gerai makanan bahkan mengatakan belum ada kejelasan soal penggantian uang, meski sebelumnya ia dijanjikan akan mendapatkan pengembalian uang sebanyak 30 persen.
"Sampai detik ini hanya ada kata-kata dari panitia akan dikembalikan 30 persen setelah 45 hari acara. Tetapi, belum ada realisasi pasti," kata Andra.
Andra menunjukkan bahwa grup WhatsApp koordinasi antara panitia dan tenant ditutup aksesnya, sehingga tak ada satu pun yang bisa berkoordinasi dengan panitia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.