JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah delapan bulan terakhir warga RT 007 RW 005 Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, dilanda krisis air bersih.
Air bersih dari PT Aetra Air Jakarta hanya menyala di waktu tertentu, atau hanya tiga jam saat dini hari.
Bahkan seringkali air di wilayah itu mati total sehingga warga terpaksa mengandalkan pasokan air bersih dari mobil tangki.
Salah satu warga bernama Rafli Husaini (24) mengatakan, air di rumahnya hanya mengalir pada pukul 02.00 WIB-05.00 WIB dini hari.
"Terus sampai ke bulan puasa masalah air justru makin tidak menemukan jalan. Sempat beberapa minggu air normal namun, kembali lagi dengan kendala yang sama," kata Rafli, kepada Kompas.com, Kamis (3/11/2022).
Baca juga: Derita Warga Kampung Nelayan Marunda Kepu, 6 Bulan Dilanda Krisis Air Bersih
Warga telah melaporkan kendala air ini ke PT Aetra Air Jakarta.
Perusahaan tersebut kemudian memberi solusi dengan mendistribusikan air bersih melalui tangki.
Tangki air berukuran 5.000 sampai 7.000 liter didistribusikan ke lokasi hanya jika ada keluhan dari warga.
Air dari tangki itu kemudian disuplai langsung ke wadah penyimpanan air milik warga.
Namun, distribusi menggunakan tangki tidak menyelesaikan masalah krisis air.
Selama satu bulan terakhir, lanjut Rafli, kendala air bersih kembali dirasakan warga termasuk di beberapa RT lain di wilayah RW 005, Rawa Badak Utara.
"Kami dengan pengurus RW kembali mengajukan komplain ke pihak Aetra," kata Rafli.
Baca juga: 100 Keluarga di Cililitan Kesulitan Air Bersih karena Aliran Terputus
"Aetra pun masih menanggapi komplain kami terkait air bersih, juga memberikan solusi sementara yang serupa dengan mendistribusikan tangki air bersih ke beberapa wilayah di RW 005," ucapnya.
Rafli menambahkan, sesungguhnya pihak PT Aetra Air Jakarta sudah melakukan tindakan dengan pembongkaran maupun pengeboran pipa air.
Kendati begitu, hingga hari ini belum ada perubahan yang dirasakan warga.