Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posko Bantuan STB di Kota Tangerang Hanya untuk Pengecekan, Bukan Pendaftaran

Kompas.com - 04/11/2022, 17:21 WIB
Ellyvon Pranita,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


TANGERANG, KOMPAS.com - Analis Ekosistem Broadband Kominfo Pusat Hendra mengatakan, posko respons cepat penanganan bantuan set top box (STB) di Kota Tangerang bukan tempat pendaftaran penerima bantuan.

“Iya bukan (tempat pendaftaran),” kata Hendra di Hotel Novotel, Kota Tangerang, Jumat (4/11/2022).

Hendra menjelaskan, posko respons cepat STB di sana hanya dipergunakan untuk mengecek apakah nama-nama warga terdaftar sebagai penerima STB atau tidak.

Baca juga: Migrasi ke TV Digital, Ini Alur Distribusi Set Top Box ke Rumah Tangga Miskin

Penerima STB sudah didata dan disurvei lebih dahulu oleh RT, RW hingga struktur di atasnya. Data itu sudah didapatkan jauh sebelum siaran TV analog resmi diganti menjadi TV digital pada 2 November 2022.

“Sudah ada data-datanya. Jadi (di posko) tidak bisa mendaftar, bisa mengecek apabila bantuan rumah tangga miskin tersebut sudah terdaftar,” ujarnya.

Sebagian besar warga mengira bahwa posko tersebut merupakan tempat mendaftar untuk bisa menerima bantuan STB.

Baca juga: Cara Mendapatkan Set Top Box Gratis, Lokasi, dan Nomor yang Bisa Dihubungi

Namun, ada juga yang datang untuk menanyakan bagaimana instalasi pemasangan STB, pembelian STB bisa didaerah mana saja, dan banyak hal.

Posko respons cepat penanganan bantuan set top box (STB) di Kota Tangerang dilaksanakan selama tiga hari, yakni 2-4 November 2022.

Sejumlah warga terlihat mendatangi lokasi itu di hari terakhir ini. Mereka berdatangan dan mengantre di tempat duduk yang telah disiapkan oleh petugas.

Terlihat beberapa warga tersebut membawa tas, dan ada pula yang membawa lembaran fotokopi KTP masing-masing.

Baca juga: Ada Bantuan STB Gratis dari Kominfo, Ini Cara Mendapatkannya!

Salah satu warga bernama Kuswadi (45) datang ke posko tersebut sejak pagi hari.

Namun, karena dirinya tidak membawa fotokopi KTP, ia pulang kembali ke rumahnya dan melakukan beberapa pekerjaan lain.

Akhirnya dia kembali lagi ke posko pada sekitar pukul 13.00 WIB.

Saat itu para petugas masih istirahat, sehingga registrasi atau area pengecekan penerima STB belum dibuka ketika Kuswadi dan tiga orang lainnya tiba siang itu.

Kuswadi bercerita bahwa dia mengetahui kabar pembagian STB gratis dari tontonan di kanal YouTube, iklan di media sosial, dan pemberitaan media massa.

“Iya saya tahu ada bagi-bagi STB gratis ini bukan dari RT, RW ataupun lurah, bukan,” kata Kuswadi saat dijumpai di lokasi, Jumat.

Setelah petugas datang, satu per satu warga, termasuk Kuswadi, bergantian duduk di hadapan petugas.

Mereka menunjukkan lembaran kertas yang mereka bawa. Petugas kemudian sibuk memasukkan nomor induk kependudukan (NIK) warga ke laptop yang ada di antara mereka.

Ada warga yang terdaftar dan ada warga yang datang tetapi tidak terdaftar sebagai penerima STB

Lantas, saat tiba giliran Kuswadi, ia dinyatakan masuk daftar penerima STB tersebut.

Kuswadi pun senang, tetapi harus menunggu pihak ketiga, yakni salah stasiun swasta yang akan membagikan STB tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com