Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Per Satu Rumah di Bantaran Sungai Itu Mulai Dirobohkan demi Normalisasi, Nasib Setelah Relokasi Jadi Taruhan

Kompas.com - 11/11/2022, 07:20 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu per satu bangunan rumah yang berada RW 007, Jalan Bina Warga, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, mulai rata dengan tanah, pada Rabu (9/11/2022).

Rumah-rumah itu harus dirobohkan demi mendukung normalisasi Kali Ciliwung. Pembebasan lahan ini dilakukan untuk melancarkan rencana untuk mengurangi banjir Ibu Kota.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memegang ucapannya. Program normalisasi sungai yang sempat mandek, kembali berjalan. Konsekuensinya, warga harus mau direlokasi.

Setidaknya, ada 63 bidang tanah yang harus dibongkar untuk normalisasi Kali Ciliwung. Kawasan Rawajati ini merupakan salah satu wilayah "langganan" banjir.

Baca juga: Heru Tepati Janji, Gusur Warga Bantaran demi Normalisasi Kali

Mandek di Era Anies

Pemandangan hancurnya rumah-rumah warga di bantaran sungai nyaris tak terlihat pada era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Program ini disebut mandek lantaran Anies yang tak ingin menggusur.

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, menyambut positif langkah Heru yang memastikan normalisasi Kali Ciliwung untuk penanganan banjir Ibu Kota.

Seperti diketahui, Heru sempat bertemu dengan jajaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membahas rencana normalisasi Kali Ciliwung pada awal jabatannya.

"Ini awal yang bagus memperlihatkan hubungan yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah," ujar Nirwono kepada Kompas.com, Kamis (20/10/2022).

Baca juga: Mengintip Langkah Heru Budi Lanjutkan Normalisasi Kali Ciliwung yang Mandek di Era Anies...

Dengan demikian, kata Nirwono, tidak perlu ada lagi dikotomi antara normalisasi ataupun naturalisasi dalam pembenahan sungai untuk mengatasi banjir kiriman.

"Pj gubernur diharapkan lebih serius mengatasi banjir kiriman, lokal, ataupun rob, serta tidak terjebak dikotomi istilah dan langsung menyelesaikan masalah banjir di lapangan," kata Nirwono.

Wakil Gubernur DKI sebelumnya, Ahmad Riza Patria, pun mengakui, program naturalisasi atau normalisasi sungai selama lima tahun terakhir belum optimal.

Menurut Riza, belum maksimalnya program untuk penanganan banjir itu karena sulitnya pembebasan lahan di bantaran sungai.

Ia menjelaskan, program naturalisasi atau normalisasi sungai merupakan tanggung jawab bersama Pemerintah Provinsi DKI dengan pemerintah pusat.

Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta kebagian tugas menyiapkan lahan untuk melebarkan sungai. Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR menyiapkan satuan pelaksana (satpel) normalisasi.

Baca juga: Heru Budi Lanjutkan Langkah Anies Cabut Pergub Penggusuran Era Ahok

Taruhan Nasib Setelah Relokasi

Warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung di wilayah Kebon Pala Tanah Rendah, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis (10/11/2022).KOMPAS.com/JOY ANDRE T Warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung di wilayah Kebon Pala Tanah Rendah, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis (10/11/2022).

Halaman:


Terkini Lainnya

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

Megapolitan
Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Megapolitan
Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Megapolitan
BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

Megapolitan
Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Megapolitan
Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Megapolitan
Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Megapolitan
Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Megapolitan
MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

Megapolitan
KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

Megapolitan
Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Megapolitan
Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Megapolitan
Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Megapolitan
Pemprov DKI Bangun Saluran 'Jacking' untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Pemprov DKI Bangun Saluran "Jacking" untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com