Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Warga Lelah Kebanjiran Terus, Siap Digusur dan Dipindahkan ke Rusun...

Kompas.com - 11/11/2022, 07:27 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Rudy pun mengucap hal yang sama. Wacana penggusuran yang terakhir ia dengar tahun 2015. Setelah tujuh tahun berselang, wacana itu menguap.

"Kalau sekarang ada wacana penggusuran, semua RT dan RW kan rapat semua. Ini belum ada," ujar Rudi.

Penjelasan dari RW

Ketua RW 07 Madjid (67) menjelaskan mengapa rapat dengan warga hingga kini belum dilaksanakan. Ia sengaja belum memberi tahu warga karena khawatir normalisasi Kali Ciliwung kembali batal.

Baca juga: Menyusuri Kali Ciliwung Sepanjang 2,5 Km, Sampah Bekas Kemasan Saset Jadi Pemandangannya...

Sebab, informasi soal normalisasi aliran Kali Ciliwung di wilayahnya bukan kali pertama direncanakan.

"Delapan tahun yang lalu (informasi soal normalisasi). Yang sekarang juga belum pasti, tahun ini atau tahun besok. Makanya, saya enggak berani rapat RT dan masyarakat karena biasanya yang sudah-sudah begini (batal)," jelas Madjid.

Madjid menyebutkan, belum lama ini dirinya memang dipanggil Lurah Kampung Melayu untuk membahas masalah normalisasi dan pembahasan lahan.

Namun, pertemuan itu hanya sebatas meminta data total warga yang terdampak. Pertemuan pembahasan serius juga belum dilakukan.

Madjid sendiri tak menepis bahwa ada beberapa warga yang bertanya soal wacana normalisasi, tetapi dirinya memilih untuk tidak berbicara banyak.

Jika memang wacana tersebut sudah pasti terealisasi, dirinya akan memberitahu ke semua warga yang terdampak.

"Memang warga banyak yang nanya, tapi saya diam. Kata saya, 'Tenang'. Enggak mau buru-buru, walau memang 90 persen warga itu sudah siap sebenarnya," ujar Madjid.

Pria yang sejak lahir tinggal di kawasan tersebut pun berharap agar Pemerintah Provinsi DKI dapat segera melakukan normalisasi.

"Harapannya (normalisasi) dapat segera terealisasi. Karena sudah serba salah, warga mau membangun takut, enggak dibangun, kena banjir. Kan ini jadi masalah. Karena 90 persen warga ini, insya Allah enggak ada masalah (kalau digusur)," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com