Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ditemukan Dugaan Kekerasan atau Keracunan, Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres Masih Jadi Teka-teki

Kompas.com - 12/11/2022, 06:00 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus tewasnya satu keluarga yang ditemukan membusuk di rumah mereka yakni di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, masih menyisakan tanda tanya besar.

Hingga kini polisi terus berupaya mengungkap penyebab kematian empat jenazah yang merupakan satu keluarga tersebut.

Mereka ialah Rudyanto Gunawan (71), sang istri yang bernama K. Margaretha Gunawan (68). Lalu anak perempuan dari keduanya yang juga ditemukan tewas bernama Dian (40). Serta jasad satu lagi diketahui bernama Budyanto Gunawan (69). Ia merupakan ipar dari Rudianto.

Baca juga: PLN Kembali Nyalakan Listrik Rumah Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Guna Kepentingan Penyelidikan

Keempatnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dan membusuk pada Kamis (10/11/2022). Mereka ditemukan setelah warga perumahan curiga terhadap bau jenazah yang menyengat sejak Jumat (4/11/2022). Warga lantas mendobrak rumah tersebut dan menemukan keempatnya sudah kehilangan nyawa.

Tak makan berhari-hari

Polisi saat ini tengah mengotopsi keempat jenazah untuk mencari tahu penyebab kematian. Dari pemeriksaan sementara, mereka tak makan selama berhari-hari sebelum tewas.

"Kalau di lambungnya tidak ditemukan sisa makanan, artinya mungkin dia tidak makan dalam dua hari atau berapa hari gitu. Namun penyebab kematian masih diperiksa, ada banyak kemungkinan," jelas Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar di RS Polri Kramat Jati, Jumat (11/11/2022).

"Kalau otopsinya ini keluar sekitar 5 jam, tapi hasilnya masih menunggu laboratorium forensik. Mungkin dia bisa satu minggu, atau lebih," imbuh Syafri.

Hasil otopsi korban sebelumnya juga disampaikan Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce.

Baca juga: Sang Anak Komunikasi dengan Petugas PLN Sebelum Sekeluarga Tewas di Kalideres, Minta Listrik Rumah Diputus

 

"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan. Jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter, bahwa (korban) ini tidak makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," kata Pasma.

Namun, terkait dugaan korban tewas akibat kelaparan, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Pasma mengatakan, dokter forensik RS Bhayangkara Polri Kramat Jati masih akan memeriksa organ lainnya.

"Dari dokter RS Bhayangkara Polri akan melakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ-organ lainnya dari kasus kematian ini. Supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," tutur Pasma. 

Masih berdasarkan otopsi, ditemukan fakta bahwa keempat orang tersebut meninggal sejak 3 pekan lalu, namun dengan waktu kematian yang berbeda.

"Semuanya di waktu berbeda meninggalnya. Sehingga waktu pembusukan jasad masing-masing berbeda," jelas Pasma.

Baca juga: Sekeluarga di Kalideres Diduga Tak Makan Beberapa Hari Sebelum Tewas, Polisi: Kulkasnya Bener-Bener Kosong

Ia tak memerinci waktu meninggal masing-masing anggota keluarga itu. Namun demikian, Pasma menyebutkan, di antara keempatnya, ada satu yang waktu kematiannya paling lama, yakni sekitar tiga pekan lalu.

"Ya berdasarkan keterangan dokter forensik, ada yang kematiannya yang sejak tiga minggu lalu," ujar Pasma.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com