TANGERANG, KOMPAS.com - YouTuber Paris Fernandes kembali hadir di persidangan putusan kasus investasi bodong binary option Binomo dengan terdakwa Indra Kesuma alias Indra Kenz di Pengadilan Negeri Tangerang, Senin (14/11/2022).
Paris Fernandes yang terkenal dengan slogan "salam dari Binjai" --yang diucapkan sambil memukul pohon pisang--, terlihat asyik mengobrol dan tertawa lepas dengan pada korban Indra Kenz.
Paris menjelaskan, sejatinya dia datang ke sidang putusan terdakwa Indra Kenz bukan untuk mengajak para korban bertengkar.
Baca juga: Indra Kenz Divonis 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 5 Miliar
Ia juga tidak bermaksud untuk memancing amarah siapa pun, kedatangannya sebatas untuk memberikan dukungan kepada Indra Kenz.
"Kemarin cuma niatku cuma pengin kayak ini, ngobrol (dengan para korban). Ya akhirnya kita ngobrol (sekarang)," kata Paris kepada beberapa para korban kasus Binomo yang ada di depannya di PN Tangerang, Senin.
Mereka bercerita banyak hal sebelum sidang putusan Indra Kenz hari ini digelar.
Ucapan saling meminta maaf atas kejadian ribut sebelumnya juga terlontar dalam percakapan itu.
Baca juga: Paris Fernandes Salam dari Binjai Berkali-kali Gagal Bentangkan Spanduk Dukungan untuk Indra Kenz
"Saya juga yang kemarin minta maaf, itu juga lagi emosi," ucap Azkaraputra (27) salah satu korban kasus Binomo kepada Paris.
Dalam agenda sidang putusan sebelumnya yang harus ditunda, Paris Fernandes yang datang bersama rekan-rekan Indra Kenz lainnya sempat diamuk dan nyaris kena pukul oleh korban kasus Binomo.
Keributan itu terjadi usai hakim menyatakan bahwa sidang putusan terdakwa Indra Kenz pada 28 Oktober 2022 itu ditunda.
Para korban dan Paris Fernandes saat itu satu persatu mulai keluar dari ruang sidang.
Baca juga: Sumpah Serapah Korban Binomo untuk Paris Fernandes yang Ingin Semangati Indra Kenz...
Ketika bertemu di halaman PN Tangerang, para korban berteriak keras kepada Paris Fernandes dan rekan-rekannya yang waktu itu serba berpakaian hitam sempat ingin membuka sebuah banner ucapan semangat untuk Indra Kenz.
Selain berteriak, paguyuban korban juga menghampiri Paris Fernandes dan rekan-rekannya untuk memukul mereka agar berhenti membuka banner tersebut.
Teriakan dan amarah itu pun saling sahut. Namun, pertengkaran itu berhasil dilerai oleh petugas keamanan di pengadilan.
"Woy ini bukan waktunya konten woy," teriak seorang pemuda dari kubu korban Indra Kenz.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.