Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Anggarkan Rp 7,5 Miliar untuk Perbaikan dan Evaluasi Jalur Sepeda Peninggalan Anies

Kompas.com - 17/11/2022, 17:01 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta disebut menganggarkan Rp 7,5 miliar untuk jalur sepeda dalam rancangan APBD DKI 2023.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta M Taufik Zoelkifli mengatakan, anggaran itu bukan untuk membangun jalur sepeda baru, melainkan untuk perbaikan dan evaluasi jalur sepeda yang sudah terbangun.

Rinciannya, kata Taufik, Rp 5 miliar akan digunakan untuk pengoptimalan atau perbaikan jalur sepeda yang telah ada.

Kemudian, Rp 2 miliar untuk mengevaluasi jalur sepeda yang sudah ada, apakah jalur itu efektif dan banyak digunakan masyarakat. 

Baca juga: Pembatas Jalur Sepeda di Jalan Sudirman Hancur, Betonnya Berserakan

Sisanya, Rp 500 juta untuk sosialisasi hasil evaluasi.

"(Anggaran jalur sepeda) Rp 7,5 miliar itu Rp 2 miliarnya untuk evaluasi lajur existing, kemudian Rp 500 juta untuk sosialisasi hasil evaluasi, kemudian Rp 5 miliar untuk memperbaiki (jalur sepeda)," kata Taufik melalui sambungan telepon, Kamis (17/11/2022).

"Misal dievaluasi, jalur yang ini salah, terlalu berbahaya, maka itu dipindahkan dengan dana yang Rp 5 miliar," sambungnya. 

Taufik mengatakan, Dishub sebelumnya memang sempat mencoret anggaran untuk jalur sepeda pada RAPBD 2023 yang jumlahnya mencapai hampir Rp 40 Miliar. 

Pencoretan itu dilakukan karena Pemprov DKI tak berencana membangun jalur sepeda pada tahun depan.

Baca juga: Tak Ada Anggaran Pembangunan Jalur Sepeda di Jakarta Pada 2023

Namun, Dishub merasa tetap diperlukan anggaran untuk kebutuhan evaluasi serta perbaikan jalur sepeda yang sudah ada. 

Akhirnya, usul anggaran Rp 7,5 miliar untuk evaluasi dan perbaikan jalur sepeda itu disampaikan Dishub DKI dalam rapat membahas RAPBD 2023 di Grand Cempaka, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/11/2022).

"Semalam di rapat komisi, (anggaran soal jalur sepeda) dimasukkan lagi (dalam RAPBD DKI 2023). Tadinya kan dicoret ya," ucap Taufik.

Sekretaris I Fraksi PKS DPRD DKI itu menekankan, anggaran jalur sepeda di Ibu Kota memang harus ada meski Pemprov DKI belum berencana menambah jalur baru.

Jika dinihilkan, menurut dia, jalur sepeda di Jakarta yang sudah ada bakal tak terurus.

"Enggak bisa kalau dinolkan gitu seperti yang kemarin, jadi mangrak memang. Pemeliharannya juga enggak ada, kemunduran bagi sebuah Kota Jakarta yang sudah kemarin bagus," urai Taufik.

Baca juga: Saat Negara Maju Dorong Penggunaan Sepeda, Ibu Kota Indonesia Malah Mundur Selangkah?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com