JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi kritik banyak pihak soal langkah Pemprov DKI yang menghapus anggaran pembangunan jalur sepeda pada RAPBD 2023.
Tanggapan itu disampaikannya saat mengadakan jamuan makan siang dengan mitra organisasi internasional di Plataran Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2022) siang.
Kepada mitra organisasi internasional, Heru mengakui bahwa ia banyak mendapat kritik dari sejumlah pihak karena belum mau melanjutkan pembangunan jalur sepeda.
"Saya ngambil kebijakan untuk freeze jalur sepeda sudah ribut, baru freeze saja," kata Heru.
Baca juga: Saat Negara Maju Dorong Penggunaan Sepeda, Ibu Kota Indonesia Malah Mundur Selangkah?
Heru menegaskan, ia tak menghentikan sepenuhnya pembangunan jalur sepeda.
Saat ini, ia hanya ingin jalur sepeda yang sudah terbangun itu dievaluasi lebih dulu sebelum nantinya Pemprov DKI menambah jalur baru.
Evaluasi itu, kata dia, perlu dilakukan agar jalur sepeda yang dibangun berkualitas.
"Nah tujuan saya baik kok, saya tidak ingin kuantitas, saya ingin kualitas, kira-kira seperti itu," kata Heru.
Heru menambahkan, seluruh kebijakan seperti halnya pembangunan jalur sepeda, harus dikomunikasikan dengan baik.
"Kebijakan yang sepele menjadi sesuatu kalau saya tidak manage komunikasi, menjadi sesuatu yang tidak perlu energi kita keluarkan," ujar Heru.
Dalam acara itu, Heru juga membandingkan jalur sepeda di Jakarta dengan Eropa.
"Saya agak singgung dikit, seperti jalur sepeda. Mungkin bapak-bapak di negara Eropa itu (jalur sepeda) sangat baik dan dibutuhkan. Saya 5-6 tahun tinggal di Eropa juga," kata Heru.
Namun, lanjut Heru, kehidupan di Eropa tidak bisa disamakan dengan di Jakarta. Termasuk soal ketersediaan jalur sepeda.
"Semua kebutuhan, kehidupan, di sana tidak bisa diimplementasikan di sini, cuaca panas, jaraknya jauh. Banyak misal dari Bekasi, Bogor, tidak bisa juga naik sepeda, berbasis transportasi umum," kata Heru.
Jamuan makan siang itu dihadiri oleh perwakilan dari UNESCO, Representative to Indonesia for WHO, Indonesia Resident Representative for UNDP, World Bank Country Director for Indonesia, Country Manager for IFC, Southeast Asia Director for ITDP, hingga Country Director for World Resources Institute (WRI) Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.