Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Pura-pura Bertransaksi Via MiChat Sebelum Grebek Kos Prostitusi di Cilodong Depok

Kompas.com - 26/11/2022, 22:19 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok membongkar praktik prostitusi di tiga rumah kos, dengan berpura-pura bertransaksi menggunakan aplikasi MiChat.

Salah satu rumah kos yang digerebek Satpol PP itu berlokasi di Jalan Bahagia, RT 007 RW 006, Sukamaju, Cilodong, Depok pada Jumat (25/11/2022) malam.

Kepala Satpol PP Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny mengatakan, aksi penyamaran Satpol PP itu dilakukan setelah pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat terkait aktivitas di kosan itu yang sudah meresahkan.

"Sengaja kami ingin menjebak, Intel kami bertransaksi via michat, nah akhirnya mereka masuk di kamar ya kami lakukan penggrebekan," kata Lienda saat dikonfirmasi, Sabtu (26/11/2022).

Baca juga: Satpol PP Gerebek 4 Tempat Prostitusi di Depok, 28 Orang Diamankan

Menurut Linda, intel Satpol PP dikerahkan di seluruh indekos yang dicurigai warga itu. 

Bahkan, ada beberapa perempuan yang terkena jebakan transaksi intel tersebut.

"Semua yang di kosan ini (bertransaksi untuk prostitusi) di MiChat. Bahkan itu, kami amankan ada enam orang yang memang bertransaksi dengan Intel kami," ujar Lienda.

"Tiga tempat ini (rumah kos) semuanya kami sebar intel-intel dari khusus kami," sambung dia.

Dari penggerebekan di rumah kos di Jalan Bahagia, Sukamaju, Cilodong, Satpol PP mengamankan delapan perempuan dan empat lelaki.

"Laki-laki empat orang dan delapan perempuan. Tapi memang enggak semuanya MiChat, ada yang kami ketok-ketok kamarnya ternyata mereka satu kamar tanpa dilengkapi identitas yang sama," ujar dia.

Baca juga: Ketua RT Sudah Lama Tahu Rumah Kos di Cilodong Depok jadi Tempat Prostitusi

Sebelumnya, Lienda mengatakan, setidaknya terdapat 28 orang yang diamankan dalam penggerebekan di empat lokasi yang diduga dijadikan sebagai tempat prostitusi.

Mereka diketahui telah melanggar Pasal 32 ayat 1, 2 dan 4 Perda Nomor 5 tahun 2022 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Trantibum.

"Ada 20 perempuan dan delapan laki-laki yang diamankan (dua waria)," kata Lienda.

Lienda menambahkan, 28 orang yang diangkut itu berasal dari tiga rumah kos yang berbeda-beda di wilayah Cilodong, Depok.

Sementara satu lokasi lainnya di Plenongan Jalan Dewi Sartika, yang letaknya di dekat rel.

Baca juga: Rumah Kos di Cilodong Depok Digrebek terkait Prostitusi, Warga Tidak Kaget

Dari 28 orang yang diamankan, hanya delapan orang yang diberikan pembinaan di rumah singgah sementara lantaran usianya masih di bawah umur.

Sementara, 20 orang lainnya telah dipulangkan ke rumah masing-masing, dengan catatan membuat surat perjanjian di atas masterai untuk tak mengulangi tindakan prostitusi itu.

Dalam penggerebekan itu, Satpol PP Kota Depok didampingi personil Polres Metro Depok, Dinsos, Disdukcapil, Dinkes, DP3AP2KB, Kodim serta POM AD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com