Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Demo di Depan Kantor Disnaker, Lalu Lintas dari Summarecon Bekasi Macet

Kompas.com - 29/11/2022, 16:54 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Massa buruh terus memilih untuk bertahan di depan kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) tepatnya di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Massa tersebut berunjuk rasa untuk menuntut kenaikan upah minimum kota (UMK) Bekasi 2023 sebesar 13 persen.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, pada Selasa (29/11/2022) sore, arus lalu lintas di Jalan Ahmad Yani menjadi macet. 

Sebab, buruh menutup dua dari empat ruas jalur yang ada.

Kemacetan itu terjadi dari Jalan Layang Summarecon Bekasi ke arah gerbang tol Bekasi Barat.

Baca juga: Tuntut UMK Bekasi Naik 13 Persen, Buruh Bekasi Tutup Dua Ruas Jalan Depan Kantor Disnaker

Imbas dari antrean kendaraan, polisi akhirnya memberlakukan skema contra flow.

Hingga pukul 16.32 WIB, polisi dari jajaran Polres Metro Bekasi Kota masih terus mengatur arus lalu lintas di area demonstrasi.

Tiga mobil komando dari aliansi massa Buruh Bekasi Melawan juga masih bersiaga.

Sementara untuk arah sebaliknya atau di Jalan Ahmad Yani menuju ke Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi, arus lalu lintas cenderung lebih cair.

Kondisi arus lalu lintas di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi pada Selasa (29/11/2022) sore. Kemacetan terjadi imbas aksi demonstrasi buruh di depan Kantor Disnaker Kota Bekasi.KOMPAS.com/JOY ANDRE T Kondisi arus lalu lintas di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi pada Selasa (29/11/2022) sore. Kemacetan terjadi imbas aksi demonstrasi buruh di depan Kantor Disnaker Kota Bekasi.

Adapun massa buruh hingga kini masih duduk tepat di depan gerbang kantor Disnaker.

Mereka yang berdemonstrasi sejak sekitar pukul 11.00 WIB masih setia menunggu keputusan kenaikan upah 2023.

Baca juga: UMP DKI 2023 Naik Jadi Rp 4,9 Juta, tetapi Ditolak Pengusaha dan Buruh

Beberapa perwakilan massa buruh tengah beraudiensi dengan pihak Disnaker bersama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Dewan Pengupahan Kota (DEPEKO).

Dalam aksi itu, mereka menuntut UMK Kota Bekasi 2023 naik 13 persen, atau naik dari semula Rp 4.816.921 menjadi Rp 5.443.120.

"Kita harus satu, minimal UMK Kota Bekasi bisa naik minimal 13 persen dan saya harap hari ini kita berjuang bersama-sama," teriak salah satu orator di atas mobil komando, Selasa (29/11/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com