Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatih Panjat Tebing DKI Jakarta Dianiaya, Diduga Melibatkan Atlet Senior

Kompas.com - 01/12/2022, 21:54 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelatih panjat tebing DKI Jakarta, AH dianiaya oleh atletnya, AS, di tempat latihan di kawasan Cakung, Jakarta Timur pada Senin (28/11/2022).

Penganiayaan yang dilakukan AS itu diduga melibatkan atlet panjat tebing senior berinisial AJ.

"Iya di situ jelas banget komandonya dari AJ. AJ itu datang, jalan berdua dari pelatnas itu sama (atlet lain) ZA," ujar AH saat dikonfirmasi, Kamis (1/12/2022).

Baca juga: Pelatih Panjat Tebing DKI Jakarta Babak Belur, Diduga Dianiaya Atlet Sendiri

AH mengatakan AJ terlibat dalam penganiayaan itu karena ia sempat menyeret nama atlet senior itu saat menegur AS. Menurut AH, AJ menghancurkan nama panjat tebing DKI Jakarta karena kerap menjelek-jelekkan di media sosial.

"Saya ada menyinggung AJ ini bikin hancur DKI, karena dia (AS) itu dari klubnya AJ. Pas dia tanya kenapa kasar, karena di posting-an Instagram-nya (AJ) menghina DKI dan kepala pelatih terus, yaitu saya," kata AH.

Aksi penganiayaan terhadap AH berawal dari teguran keras kepada AS saat sesi latihan pada Sabtu (26/11/2022).

AH menegur AS karena jarang mengikuti latihan.

Baca juga: Kronologi Penganiayaan Pelatih Panjat Tebing DKI Jakarta, Awalnya Tegur Atlet karena Jarang Latihan

"Saya tegur dia karena dia tidak masuk-masuk latihan. Cuma negur saya caranya itu memang buruk. Karena kalau di tempat latihan saya memang cara komunikasinya memang kasar, saya akuin," kata AH.

AH mengatakan teguran keras yang dilakukan kepada AS merupakan bahan evaluasi. Semula AS disebut tak menerima teguran keras itu dan mengingatkan AH untuk tidak mengulangi.

"Terus saya bilang 'oh iya betul, kalau gitu saya juga minta maaf'. Nah pulang dan sudah saling memaafkan, sudah selesai," ucap AH.

Saat sesi latihan berikutnya, AH kembali ditegur oleh AS. AS lantas tak terima dengan teguran itu dan menyinggung atlet AJ sebagai seniornya.

Baca juga: Pelatih Panjat Tebing DKI Jakarta yang Dianiaya Atletnya Mengaku 2 Kali Dipukuli

"Terus saya bilang 'bukannya kita udah selesai kemarin'. Kata dia belum. Terus saya bilang, 'saya harus apa, kan saya udah minta maaf'. Kata dia 'ya harus minta maaf di hadapan seluruh tim'," kata AH.

Meski AH telah meminta maaf, tapi AS tetap tak terima. AS kemudian menantang AH untuk berkelahi.

Namun, kata AH, AS sebelumnya menghubungi atlet, AJ sebagai senior dalam klub panjat tebing DKI Jakarta dan meminta arahan terkait kasus itu.

"Sebenarnya dia di situ sudah reda, saya disuruh pergi sama teman-teman pelatih. Karena kalau ada saya AS kembali makin marah. Kemudian AJ datang dan panggil saya dan tanya ke AS, saya ngomong apa aja. Kemudian dikasih tahu oleh AS," ucap AH.

Baca juga: Macet Panjang di Jalan Ciledug akibat Banjir, Pengendara Pilih Putar Balik

"AJ bilang AS maunya apa. Kata AS berantem sama saya. Akhirnya AJ bilang 'ya sudah'. Baru AS disitu langsung mukulin saya. Jadi AS ini memukul nunggu instruksi dari AJ sebenarnya. Kalau saya lihat di situ memang jelas," imbuh dia.

Akibat penganiayaan itu, AH babak belur. Ia mengalami luka memar di bagian hidung, pipi sebelah kiri dan telinga diduga akibat dipukul oleh AS.

Saat ini AH telah melaporkan atas dugaan penganiayaan yang dialami ke Polsek Cakung, Jakarta Timur.

Laporan AH telah teregister dengan Nomor LP : B/1231/XI/2022/SPKT/SEK.CK/RJT/PMJ.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com