Pembangunan Masjid At-Tin digagas oleh keluarga Presiden kedua RI Soeharto.
Ibu negara saat itu, Raden Ayu Siti Hartinah alias Ny Tien Soeharto, mempunyai keinginan mendirikan sebuah masjid.
Baca juga: Keluarga Gelar Peringatan Seabad Soeharto di Masjid At-Tin Selasa Sore Ini
Namun niatnya tersebut belum sempat terwujud hingga ia wafat. Pada akhirnya, pembangunan masjid atas dasar inisiasi anak-anaknya.
Kepala Sekretariat Masjid At-Tin, Jahrudin mengatakan, anak-anak dari Ny Tien teringat pada pesan ibunda mereka saat pergi ke Mekkah.
"Saat mereka di Mekkah, Ibu Tien berharap bisa membangun masjid yang besar di Indonesia," ujarnya.
"Nah, setelah beliau wafat, diwujudkanlah pembangunan masjid ini, atas kecintaan anak-anak kepada orangtuanya," lanjut Jahrudin.
Baca juga: Ini Alasan Reuni 212 Digelar di Masjid At-Tin Ketimbang di Monas
Setelah Ibu Tien wafat pada 28 April 1996, anak-anaknya mendirikan Yayasan Ibu Tien Soeharto, lalu membangun Masjid At-Tin.
Mengutip pemberitaan harian Kompas, 11 Desember 1999, pembangunan Masjid At-Tin kala itu menelan biaya lebih dari Rp 50 miliar.
"(Nama) Masjid At-Tin terinspirasi dari Surat At-Tin yang diharapkan juga bisa menjadi oase spiritual dan memberikan pencerahan intelektual," kata Jahrudin
Sementara itu, Kepala Peribadatan Masjid At-Tin, Karnali mengatakan kata 'At-Tin' mengingatkan pada orang yang menggagas pembangunan masjid ini yakni Tien Soeharto.
Baca juga: Puluhan Orang Demo di Balai Kota DKI Tolak Pelaksanaan Reuni 212 di Masjid At-Tin
"Jadi ada namanya 'At-Tin'," kata Karnali, kepada Kompas.com.
Karnali mengonfirmasi, Masjid At-Tin di bawah kelola Yayasan Ibu Tien Soeharto, bukan Yayasan Harapan Kita yang akhir-akhir ini diperbincangkan terkait pengambilalihan TMII oleh negara.
"Di bawah Yayasan Ibu Tien Soeharto. Ini masih sama tetapi beda pengelolaan saja. Masih ada keterkaitan sama Keluarga Cendana," kata dia.
(Penulis: Nirmala Maulana Achmad, Joy Andre, Tria Sutrisna | Editor: Jessi Carina, Nursita Sari, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.