Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajaran dari Bang Bangor yang Marah-marah Usai Gagal Jadi Ketua LPM Bedahan, Pengamat: Cari Pemimpin Anti-amplop

Kompas.com - 02/12/2022, 07:00 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video curahan hati seorang warga Depok bernama Tatang Johari alias Bang Bangor viral di media sosial.

Dalam video itu, Bang Bangor mengaku kecewa usai gagal terpilih sebagai Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok.

Tatang berujar telah menggelontorkan uang Rp 22 juta untuk menyuap para pihak di lingkungan Kelurahan Bedahan, demi terpilih menjadi Ketua LPM Kelurahan Bedahan.

Namun belakangan, Bang Bangor justru marah-marah di media sosial meminta pada penerima untuk mengembalikan uang suapnya lantaran kalah dalam pemilihan.

Baca juga: Rela Rogoh Rp 22 Juta Untuk Money Politic, Bang Bangor: Saya Dijanjikan Angin Surga

Racun Demokrasi

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno berpandangan, kejadian yang menimpa Bang Bangor bisa dijadikan pelajaran bagi masyarakat ataupun calon politikus lainnya.

"Pilih pemimpin yang bersih, berintegritas, bekerja untuk rakyat, dan anti-amplop. Budaya amplop itu racun demokrasi," kata Adi kepada Kompas.com, Kamis (2/12/2022).

Adi pun menyesalkan menyesalkan adanya penyuapan dalam pemilihan ketua lembaga masyarakat yang terjadi di Depok itu. Dengan demikian, kata dia, pemilihan di level bawah pun sangat transaksional dan berbiaya mahal.

Menurut Adi, perbuatan bagi-bagi amplop ini menunjukkan bahwa politik uang sudah jadi budaya dan pelakunya rakyat di akar rumput.

Dia mengatakan, seharusnya semua orang memahami bahwa berpolitik jangan terlalu latah dan lugu. Pasalnya, kata dia, politik uang tak selamanya berbuah manis.

"Banyak bukti calon yang menggelontorkan dana berlimpah justru kalah. Rakyat sudah banyak yang cerdas, ambil uangnya tolak calonnya," kata Adi.

Baca juga: Money Politic dalam Pemilihan Ketua LPM Bedahan, Bang Bangor: Karena Sudah Budaya...

Hanya Peroleh Dua Suara

Bang Bangor mengaku kecewa lantaran sebagian pemegang hak suara yang menerima amplop darinya ternyata tak memilih Tatang sebagai Ketua LPM Kelurahan Bedahan.

"Jelas (saya ditipu). Makanya saya akan basmi kemunafikan," ujar Bang Bangor di kediamannya RT 007, RW 004, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Kamis (1/12/2022).

Tatang mengaku membagi Rp 22 juta uang suap tersebut ke dalam 22 amplop untuk 22 suara. Masing-masing amplop berisi Rp 1 juta.

"Dari 22 penerima amplop, yang milih cuma dua. Padahal, tiga bulan lalu saya selalu silaturahmi, saya pupuk dengan kebaikan, ternyata bukan buah manis yang saya dapat, malah buah pahit," kata Tatang.

Adapun pemilihan ketua LPM di Kelurahan Bedahan, dimenangkan oleh Rizal Antoni, dengan memperoleh 23 suara.

(Penulis: M Chaerul Halim, Larissa Huda | Editor: Jessi Carina, Fabian Januaris Kuwado)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com