Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibacok Tiga Begal di Cilincing, Kepala Pemuda Asal Malang Dapat 26 Jahitan

Kompas.com - 02/12/2022, 09:28 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - AE (18) dibegal di Jalan Cakung Cilincing, Cilincing, Jakarta Utara. Dia bahkan mendapatkan luka di kepala sehingga harus menerima 26 jahitan.

Pemuda asal Malang, Jawa Timur itu menceritakan awal mula terjadinya pembegalan pada Selasa (29/11/2022), menjelang azan subuh.

Kala itu, AE baru pulang bekerja sebagai operator mesin las. Dia mengayuh sepedanya keluar dari pabrik tempatnya bekerja dan tiba-tiba diadang tiga pelaku di jalanan yang sepi.

"Mereka mencoba merampas handphone yang saya pegang, handphone itu kan biasa saya pakai buat penerangan kalo pulang naik sepeda," kata AE saat ditemui wartawan di kediamannya di Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (1/12/2022) sore.

Baca juga: Jenguk Tukang Kayu yang Jadi Korban Begal, Kapolres Bekasi Janjikan Segera Tangkap Pelaku

Tiga begal itu sempat meneriaki dan mendekati korban. Mereka kemudian membacok bagian belakang kepala AE dengan sebilah celurit hingga menyebabkannya terluka.

"Yang satu pelaku langsung teriak sambil nyabetin senjata tajam. Pas nyabetin senjata tajam itu saya reflek tahan pake handphone," ucapnya.

AE turut dipukuli, sampai lengan kiri dan punggungnya juga memar. Dia pun berhasil mempertahankan ponsel miliknya dari insiden pembegalan tersebut.

"Alhamdulillah enggak ada barang yang diambil, cuma kena luka bacok, itu saja," kata AE.

Baca juga: 3 Fakta Pelatih Panjat Tebing DKI Jakarta Babak Belur Dianiaya, Atlet Senior Diduga Terlibat

Atas kejadian tersebut, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pekerja Sukapura.

Dalam kesempatan itu, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Wibowo mendatangi kontrakan AE. Wibowo mengaku bahwa pihaknya telah mengantongi identitas para pelaku dan tengah melakukan pengejaran.

"Polres tetap fokus dalam ungkap kasusnya, data identitas pelaku sudah kita kantongi dan sekarang dalam pengejaran," ungkap Wibowo.

Wibowo meminta agar perusahaan-perusahaan di sekitar Cilincing, bisa mengevaluasi jam kerja karyawannya. Dengan demikian, mereka bisa lebih aman dan menghindari tindak kejahatan jalanan di kala subuh.

"Kejadian ini masih terjadi lagi, kami turut prihatin. Harapannya perusahaan bisa mengevaluasi kembali jam kerjanya, sehingga harapannya karyawan bisa dipulangkan pagi sekalian," papar Wibowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com