Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Firli PPSU Kedoya Sering Dipandang Sebelah Mata, Warga Sengaja Buang Sampah di Depannya

Kompas.com - 02/12/2022, 13:48 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tujuh tahun lamanya, Robbi Firli Adi (28) menjadi bagian dari pasukan oranye atau petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Kedoya Utara, Kebon Jeruk.

Dia merasa bangga dengan pekerjaan itu, meskipun sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat. 

Padahal, sehari-hari pekerjaannya memastikan lingkungan bersih dari sampah, hingga membantu warga yang membutuhkan. Namun, acapkali warga meminta bantuan petugas dengan kalimat yang tidak menyenangkan.

"Sering dipandang sebelah mata. Disuruh-suruh warga dengan kalimat yang kurang sopan, kayak 'Woy PPSU, PPSU, sampah nih!'," ungkap Firli.

Baca juga: Petugas PPSU Kesal Lihat Warga Buang Sampah Sembarangan, Sampai Lapor ke Satpol PP jika Teguran Tak Mempan

"Biasanya, orang yang nyuruh-nyuruh enggak sopan, itu justru yang suka buang sampah sembarangan. Kalau yang enggak nyampah, itu biasanya sopan, suka menyapa kami saat kami bertugas. Jadi kami saling sopan," lanjut dia.

Terkadang, warga juga kerap membuang sampah secara sengaja di jalan. Padahal, saat itu ia sedang membersihkan jalan dari sampah-sampah.

"Sering juga lagi bersih-bersih, orang malah buang sampah depan saya. Saya cuma bisa negur 'bapak enggak boleh buang sampah sembarangan', " kenang Firli.

Meski kerap makan hati menghadapi tingkah masyarakat yang memandangnya sebelah mata, Firli mengaku selalu melakukan tugas yang diminta.

"Warga minta tolong sopan atau enggak sopan, tetap kita tanggapi. Namanya pekerjaan, tetap kita kerjain, kami melayani. Saya juga senang sama pekerjaan ini," ujar dia.

Baca juga: Cerita PPSU di Ragunan Pergoki Pembuang Sampah Sembarangan: Dongkol, Dibilangin Malah Ketawa

Dari semua tingkah ajaib warga, Firli lebih merasa aneh ketika muncul kotoran atau saluran yang mampet di suatu tempat, khususnya permukiman warga. Padahal, satu hari sebelumnya, ia dan rekan-rekannya sudah membersihkan tempat tersebut.

"Kadang sudah diberisihin, besok sudah kotor lagi. Kan takutnya jadi sarang penyakit," kata dia.

Firli mengakui ada saja warga yang tidak menjaga kebersihan dan kerap menimbulkan lingkungan yang kotor meski sudah rutin dibersihkan petugas.

Meski ada pasukan oranye yang bertugas membersihkan lingkungan, masyarakat diharapkan memanfaatkan layanan kebersihan gratis tersebut dengan menjaga kebersihan lingkungan. Bukan justru membuat lingkungan kotor dengan seenaknya.

Baca juga: Kisah Petugas PPSU, Bangun Lebih Pagi untuk Lingkungan yang Lebih Bersih

"Saya inginnya warga lebih mencintai kebersihan, tidak buang sampah sembarangan, nanam pohon, biar ada resapan air, kan jadi udara lebih bersih. Ujung-ujungnya, yang senang kan warga juga" harap Firli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com