Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Balita Tewas Dibanting Kekasih Ibunya di Kalibata City

Kompas.com - 06/12/2022, 07:05 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang balita berinisial GMM (2) tewas usai dibanting ke lantai oleh kekasih ibunya yakni pria berinisial Y (31) di Apartemen Kalibata City, Kalibata, Jakarta Selatan pada Sabtu (3/12/2022).

Pelaku yang tega membunuh balita perempuan itu di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, disebut-sebut kesal karena korban buang air besar (BAB) di kasur.

Baca juga: Paman Korban Curiga Balita yang Tewas di Apartemen Kalibata City Juga Sering Dianiaya Ibunya

Kompas.com merangkum sederet fakta dalam peristiwa kekerasan yang menewaskan balita tersebut. Berikut paparannya:

Dianiaya saat dititipkan ibunya yang sedang kerja

Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Pancoran, Kompol Panji Ali Candra mengemukakan, perbuatan yang dilakukan oleh terduga pelaku berinisial Y itu terjadi saat orang tua korban yakni SS (28) sedang bekerja. 

Orangtua korban saat itu menitipkan putrinya kepada Y. Namun saat dititipkan, Y merasa kesal karena balita tersebut buang air besar (BAB) di kasur pada kamar apartemen tersebut.

Sementara itu, paman korban berinisial R sebelumnya mengatakan, hasil otopsi pada jasad keponakannya itu diduga mengalami kekerasan yang menyebabkan meninggal dunia.

"Cowoknya G (kekasih ibunda GMM) kesal. Dari hasil otopsi ada unsur pembunuhan bisa sampai menyebabkan kematian karena ponakan saya dibanting ke lantai," kata dia.

Ada luka lebam di tubuh balita yang tewas

GMM yang tewas di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, diduga sering mengalami kekerasan fisik sebelumnya. Hal itu dikatakan paman korban berinisial R berdasarkan hasil pengecekan terhadap tubuh korban semasa hidupnya di pos pelayanan terpadu (Posyandu).

Baca juga: Setelah Banting Balita Anak Pacarnya, Pria Ini Sempat Antar ke Rumah Sakit

"Itu ketahuannya dari posyandu pas dipegang mau dicek, GMM ngeluh sakit dan petugas posyandu curiga dan pas diperiksa banyak luka itu akhir oktober, kata R saat ditemui di rumah duka di Jalan Semangka, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Senin (5/12/3022). 

Ia menyebutkan, luka lebam itu terdapat di beberapa bagian, seperti pinggang, paha hingga jari tangan korban.

"Luka-luka lebam ada pinggang, paha dan mulut juga sampai bernanah serta jari telunjuk kuku copot," ujar R.

Kendati demikian, R tak bisa memastikan luka lebam pada tubuh itu akibat pemukulan benda tumpul atau karena apa. Akan tetapi, R menduga kekerasan yang dialami korban atas perbuatan ibundanya sendiri, SS.

"Indikasi perbuatan itu, saya curiga ke ibunya GGM," ujarnya.

Sempat antar korban ke rumah sakit usai membantingnya

Y sempat mengantar balita anak pacarnya yang dia aniaya di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (3/12/2022) sore. Namun, anak perempuan yang masih berusia 2 tahun itu meninggal dunia sesampainya di rumah sakit.

Baca juga: Sebelum Tewas Dibanting Pacar Ibunya di Apartemen Kalibata City, Balita Ini Diduga Sering Dianiaya

 

"Iya, dia sempat membawa balita ini ke rumah sakit. Kemudian setelahnya dinyatakan korban meninggal dunia," ujar Panji, saat dikonfirmasi, Senin (5/12/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com