JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat perbelanjaan Plaza Semanggi yang berada di wilayah strategis kawasan Semanggi seolah telah melewati masa jayanya.
Kondisi mal primadona yang terletak di jantung Ibu Kota itu saat ini sepi pengunjung berbeda dengan dahulu kala.
Saat Kompas.com berkunjung ke Plaza Semanggi pada Senin (5/12/2022), pusat perbelanjaan itu tampak sepi. Jumlah pengunjung yang datang dapat dihitung dengan jari.
Baca juga: Lorong Sepi di Plaza Semanggi, Mal Primadona di Jantung Kota yang Semakin Ditinggalkan Pengunjung...
Suara tawar menawar antara pedagang dan pembeli tak terdengar. Antrean pengunjung yang menunggu lift terbuka juga tidak terlihat.
Lorong-lorong di lantai GF dan UG Plaza Semanggi terlihat lowong karena banyaknya kios yang tutup.
Hanya terlihat beberapa toko kecil, sebuah restoran dan tempat kopi dengan merek ternama masih buka di lantai tersebut.
Saking sepinya, pemilik salah satu toko di lantai GF bahkan menjual perlengkapan dagangnya.
Baca juga: Senja Kala Plaza Semanggi, Pemilik Toko sampai Jual Perlengkapan Dagangnya...
Di kaca toko terlihat selembar kertas bertulisan "DIJUAL Rak Stainless" lengkap dengan nomor ponsel, menandakan bahwa pemilik toko tak akan berjualan lagi di Plaza Semanggi.
Padahal, pusat perbelanjaan ini dulu terkenal ramai didatangi oleh mahasiswa dari Universitas Katolik Indonesia Atmajaya dan pegawai kantoran.
Meski kemarin merupakan hari kerja, tak terlihat mahasiswa ataupun pegawai kantoran berseliweran di mal tersebut.
Dalam memulai usaha bisnis tak selamanya berjalan mulus. Ungkapan tersebut seperti nyata yang dirasakan Euis (57) pedagang pakaian di Plaza Semanggi, saat ini.
Sepinya Plaza Semanggi berdampak pada menurun drastisnya omzet penjualan Euis.
Baca juga: Dulu Omzet Jualan di Plaza Semanggi Bisa Rp 1 Juta Per Hari, Sekarang Rp 300.000 Seminggu
Euis menceritakan, sepinya pengunjung yang membeli pakaian di tokonya bernama Groovy Style dirasakan semenjak pandemi Covid-19 melanda DKI Jakarta.
Setelah kasus Covid-19 berangsur-angsur reda, omzet penjualan Euis tak kembali meningkat seperti dahulu kala.
"Dulu sebelum pandemi (Covid-19) tertolong dari pengunjung pegawai kantoran dan anak kampus. Kalau sekarang kantor di lantai atas juga sudah pada tutup," ujar Euis saat ditemui di sela waktunya berjualan, Senin.