Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilangnya Senyum Rudolf Tobing Saat Peragakan Ulang Adegan Pembunuhan Icha…

Kompas.com - 08/12/2022, 09:44 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Sempat iba dan ragu membunuh korban

Setibanya Icha di apartemen, Rudolf sempat mengajak berdiskusi soal podcast. Dia pun menjalankan tipu muslihatnya agar Icha bersedia diikat tangan dan kakinya.

Cara itu dilakukan dengan mengajak Icha membuat video promosi produk yang mensponsori konten podcast-nya, sebelum memulai rekaman.

Skenarionya, Icha berpura-pura menjadi korban penculikan sehingga tangan dan kakinya akan diikat. Nantinya, Icha akan dibuat seolah-olah bisa melepaskan ikatan tali tanpa bantuan gunting.

Baca juga: Rudolf Tobing Sempat Merenung Sebelum Bunuh Icha, Polisi: Dia Merasa Iba

Belum mulai mengikat korban, Rudolf memilih keluar sejenak dari kamar. Dia memeragakan adegan duduk di sofa apartemen yang disewanya.

Saat itu, Rudolf disebut merasa iba dan tak tega kepada Icha. Dia merenung beberapa saat di ruang tengah sambil memainkan ponselnya.

"Tersangka merasa iba dan keluar dari kamar. Di ruang tengah, tersangka mainkan HP dan merenung sebentar," ujar penyidik yang memandu proses rekonstruksi, Rabu.

Setelah meyakinkan dirinya untuk melanjutkan rencana pembunuhan, Rudolf kembali ke kamar. Dia langsung mengikat kaki dan tangan Icha, sambil merekamnya dengan ponsel.

Tak berencana buat podcast dan curahkan isi hati

Setelah proses produksi video promosi selesai, Rudolf mengikat lagi kaki dan tangan Icha. Saat itu lah Rudolf langsung menjelaskan bahwa konten itu hanyalah cara untuk mengelabui korban agar mau diikat.

Rudolf tampak memeragakan cara dia menjelaskan hal tersebut dengan mendekatkan wajahnya ke depan muka Icha yang duduk di kasur.

Baca juga: Rudolf Tobing Curahkan Isi Hati Sebelum Bunuh Icha: Gue Lagi Terpuruk, Lu Lupain Gue...

Mendengar pengakuan itu, Icha marah dan memberontak dengan berusaha membuka ikatan di kedua kaki dan tangannya.

Bersamaan dengan itu, Rudolf langsung menampar Icha sambil memintanya untuk diam. Dia kemudian mencurahkan isi hatinya yang kesal akan sikap Icha dan teman-temannya terhadap dirinya.

"Padahal dulu waktu susah, kita bareng-bareng. Sekarang ketika lu pada sukses dan gue yang lagi terpuruk, lu lupain gue, lu pada having fun," kata penyidik menirukan ucapan Rudolf kepada Icha.

Keduanya kemudian terlibat adu mulut sampai akhirnya Rudolf mengatakan bahwa Icha dan teman-temannya, yakni H dan S, lebih baik mati.

Paksa korban transfer uang

Rekonstruksi berlanjut ke adegan Rudolf menguras habis uang korban. Icha yang tangan dan kakinya terikat dipaksa memberi PIN aplikasi mobile banking pada ponsel miliknya.

Rudolf lalu memaksa Icha mentransfer sendiri seluruh uang tabungan ke rekening milik pelaku. Setelah itu, Rudolf menyumpal mulut Icha menggunakan kain dan lakban hitam agar tak bersuara keras.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com