Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Nekat Bunuh Majikan Lansia di Sunter Agung

Kompas.com - 15/12/2022, 07:59 WIB
Abdul Haris Maulana,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pembunuhan terjadi di sebuah rumah di kompleks perumahan Griya Inti Sentosa, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Rabu (14/12/2022) malam.

Perisitiwa nahas itu dilakukan oleh seorang sopir berinisial H terhadap majikannya yang merupakan wanita berusia 76 tahun inisial M.

Sementara itu, ada pula korban lainnya yang mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit, yakni seorang wanita 66 tahun inisial R.

Kejadian pembunuhan di rumah dua lantai itu bermula pada Rabu sore, sekitar pukul 15.00 WIB.

Pada saat itu, tersangka H diminta oleh korban R untuk mengantarnya pulang ke rumah setelah pergi ke suatu tempat.

Baca juga: Buka-bukaan Heru Budi Batasi Usia PJLP sampai 56 Tahun, Klaim Justru Naikkan Batasannya...

Namun, sesampainya di rumah, H langsung menemui korban M dan membekapnya.

"Pada saat sampai di rumah kurang lebih jam 16.00 WIB, tersangka ini disambut salah seorang pemilik rumah inisial M," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Febri Isman Jaya, dilansir dari TribunJakarta.com.

Febri mengungkapkan bahwa pelaku mengetuk-ngetuk pintu untuk masuk ke dalam rumah. Setelah masuk, korban M langsung dibekap dan disekap sejak pukul 16.00 WIB hingga sekitar pukul 20.00 WIB.

Pada saat penyekapan, H memukul rahang M sebanyak dua kali yang pada akhirnya membuat korban meninggal dunia.

Setelah pembunuhan terjadi, korban kedua, yaitu R pulang ke rumah tempat pembunuhan terjadi selepas waktu salat Isya.

Baca juga: Tragedi Tenggelamnya Pria dalam Lubang Galian 4 Meter di Pademangan, Sulit Diangkat karena Terlilit Kabel

Saat ingin memasuki rumah, R curiga pagar rumahnya digembok, padahal di dalam ada H dan M.

Bersamaan dengan kecurigaan tersebut, R panik lantaran M yang merupakan kakaknya tidak kunjung mengangkat teleponnya saat dihubungi.

Karena itu, R bergegas meminta pertolongan pada tetangganya untuk membuka pagar rumah secara paksa agar bisa masuk dan mengetahui apa yang terjadi.

"Jam 8 malam, korban yang kedua ini, yang inisial R balik lah ke sini. Mengetahui pintu rumahnya terkunci, minta tolong lah kepada tetangga sebelah," kata Febri.

Sambil didampingi warga, R masuk ke dalam rumahnya yang dipenuhi kegelapan karena semua lampunya dimatikan.

Saat menaiki tangga ke lantai dua untuk mencari M, tiba-tiba, H muncul dari lantai atas dan langsung menyerang R maupun warga yang mendampingi hingga sempat terjadi perkelahian.

Baca juga: Kasus Pelecehan Seksual di Universitas Gunadarma: Pelaku Ditelanjangi dan Dicekoki Air Kencing, Berakhir Damai

Warga yang mendampingi R sempat dipiting H, tetapi berhasil melepaskan diri dan berlari keluar rumah meminta pertolongan.

Hal tersebut membuat warga yang lain mengepung rumah tempat pembunuhan terjadi dan membuat pelaku H tak bisa lari ke mana-mana.

Saat mengepung rumah, warga juga menghubungi anggota Polsek Tanjung Priok yang langsung segera meluncur ke lokasi kejadian.

Sesampainya di lokasi kejadian, polisi menggeledah rumah untuk mencari keberadaan pelaku H yang diketahui bersembunyi di rooftop sambil membawa sebuah tas milik korban.

Karena posisi yang terjepit, pelaku langsung diamankan dan dimintai keterangan di lokasi, kemudian diproses lebih lanjut ke Mapolsek Tanjung Priok.

Hasil interogasi, diketahui bahwa H nekat membunuh majikannya sendiri karena merasa sakit hati.

Selain membunuh, H juga bermaksud merampok barang berharga korban, sebelum akhirnya gagal dan diamankan polisi.

"Untuk sementara dari hasil interogasi dari tersangka, motifnya sakit hati terhadap majikannya yang inisial R ini. Yang kedua karena ingin menguasai harta benda," kata Febri.

Seusai menangkap pelaku, proses olah TKP langsung digelar dan berakhir pukul 23.30 WIB, Rabu malam.

Selanjutnya, polisi langsung membawa jenazah M ke RS Polri Kramat Jati untuk keperluan autopsi.

Sementara itu, korban R saat ini sudah berada di RSUD Koja untuk mendapatkan perawatan intensif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan Untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan Untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Gas Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Gas Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Megapolitan
Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Megapolitan
Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Megapolitan
Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com