Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Ajak Warga Bikin Video Ucapan Terima Kasih untuk Pemkot Depok, Imam Budi Kena "Bully"

Kompas.com - 21/12/2022, 21:38 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengaku diolok-olok alias kena "bully" warganet gara-gara mengajak masyarakat membuat video ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Depok atas pembangunan infrastruktur yang sudah dikerjakan.

"Ini saya dapat banyak banget bahwa saya di-bully dengan berbagai cuitan Twitter, IG (Instagram), obrolan secara langsung melalui media radio," ujar Imam saat dijumpai di Balai Kota Depok, Rabu (21/12/2022).

Imam menyebut bullying itu berawal dari pemberitaan media massa yang dia sebut disusun dengan maksud tertentu atau framing berdasarkan keterangan seseorang tanpa konfirmasi terlebih dahulu kepadanya.

Baca juga: Pemkot Depok Dinilai Mengemis Terima Kasih Lewat Ajakan Bikin Video, Pengamat: Indikasi Kepemimpinan yang Gagal

"Itu berlatar belakang dari situ (dari ajakan bikin video), saya minta media kalau bikin judul yang bagus karena kami sebagai pemimpin dicontoh oleh masyarakat," ujar dia.

"Ini di media secara umum mem-bullying dari seseorang, kemudian di-frame seperti itu," sambung dia.

Adapun Pemkot Depok mengajak masyarakat membuat video berisi ucapan terima kasih atas pembangunan infrastruktur yang telah dikerjakan selama 2022.

Menurut Imam, pembuat video bakal mendapatkan hadiah darinya jika video ucapan itu dinilai kreatif.

"Ayo ramai-ramai kita bikin video ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Depok atas pembangunan infrastruktur jalan maupun bangunan selama tahun 2022," kata Imam, dikutip dari portal resmi Pemkot Depok, Selasa (20/12/2022).

Imam berujar, video ucapan terima kasih itu dapat dikirimkan langsung ke akun media sosial pribadinya ataupun Pemkot Depok.

Baca juga: Pemenang Video Ucapan Terima Kasih Pemkot Depok Dapat Uang Tunai, Nominalnya Masih Dirahasiakan

Terkait pembangunan infrastruktur di Depok, Imam mengeklaim bahwa warga puas dan senang melihat hasil jalan lingkungan (jaling) yang telah diperbaiki oleh perangkat dinas di Pemkot Depok.

"Warga sangat senang sekali atas pembangunan jaling, sebab jalanan jadi bagus. Tadi juga ada salah satu warga yang minta tolong untuk memperbaiki jalanan lainnya," ujar dia.

Imam menjelaskan, pihaknya telah meninjau perbaikan jaling di Gang Makam I, Kelurahan Sawangan Lama, pada 12 Desember 2022.

Dia menyebutkan, jaling tersebut memiliki panjang 281 meter dengan lebar 2,5 meter hingga 8 meter. Perbaikan jaling dilakukan dengan cara hotmix atau pengaspalan.

Selain itu, Imam mengaku juga telah meninjau Jalan Jati yang terletak di Kelurahan Sawangan Baru.

"Di sana, jaling yang diperbaiki sepanjang 344 meter dengan lebar 2,5 hingga lima meter, perbaikan menggunakan cara betonisasi dan hotmix," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com