Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau "Juve" di Ragunan Diduga Idap Hip Dysplasia, Apa Itu?

Kompas.com - 22/12/2022, 17:26 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Harimau benggala bernama Juve yang berada di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, diduga mengidap hip dysplasia lahir.

"Bawaan dari lahir dia ada kelainan, hip dysplasia," tutur Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Endah Rumiyati, ditemui di Taman Margasatwa Ragunan, Rabu (21/12/2022).

Karena hip dysplasia yang diidapnya, hal itu membuat tubuh bagian belakang Juve menjadi kecil.

Terkait dengan hip dysplasia (displasia pangkal paha) atau hip displasia, ini merupakan perkembangan tidak normal dari persendian pangkal paha dengan paha.

Baca juga: Penyakit Hip Dysplasia yang Diduga Bikin Badan Harimau Benggala Juve Tampak Kecil...

Hal itu mengakibatkan terlepasnya tulang paha dari asetabulum tulang panggul (pelvis).

Hip dysplasia sendiri merupakan kelainan tulang pinggul yang bisa dialami oleh manusia (khususnya bayi) maupun hewan.

Untuk hewan, hip dysplasia merupakan penyakit yang umum diderita anjing, khususnya ras anjing besar, seperti Great Dane, Labrador Retriever, Golden Retriever, German Shepherd, Rottweilers, Mastiff, dan Saint Bernard.

Dilansir dari Mayo Clinic, Rabu (22/12/2022), hip dysplasia adalah istilah medis untuk soket pinggul yang tidak sepenuhnya menutupi bagian bola dari tulang paha atas.

Hal ini memungkinkan sendi pinggul atau pangkal paha menjadi sebagian atau seluruhnya dislokasi (cedera ketika sendi dipaksa keluar dari posisi normal).

Baca juga: Saat Harimau Juve Dianggap Kurus: Nyatanya Bertubuh Normal, tapi Diduga Idap Hip Dysplasia

Penyebab hip dysplasia

Hip dysplasia dapat disebabkan oleh faktor genetik dan bisa dipengaruhi faktor lingkungan, misalnya: ras, kecepatan pertumbuhan, cara memberi makanan, cara dan lamanya latihan, adanya kelainan bentuk tulang belakang (lumbosakral), penyakit sumsum tulang belakang, trauma dan adanya kelainan persendian dari kaki depan.

Sementara itu, hip dysplasia dapat terjadi karena dua kondisi seperti sebagai berikut:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com