Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau "Juve" di Ragunan Diduga Idap Hip Dysplasia, Apa Itu?

Kompas.com - 22/12/2022, 17:26 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

 

Asetabulum yang dangkal sehingga mengakibatkan kaput femoris tidak tertanam dengan mantap pada asetabulum, hal ini menyebabkan kehilangan kestabilan

• Karena permukaan asetabulum dan kaput femoris tidak rata dan halus sehingga mengakibatkan terjadinya luksasio (mekanisme terjadinya trauma pada sendi).

Baca juga: Saat Sidak Harimau Juve Berbuntut Dorongan Untuk Revitalisasi Taman Margasatwa Ragunan..

Dampak dari hip dysplasia

Ketika seekor hewan mengidap hip dysplasia, itu akan menghasilkan pergerakan sendi yang saling menggesek.

Hal itu membuat keseimbangan tubuh pengidap hip dysplasia jadi terganggu dan mempercepat degenerasi sendi.

Selain itu, hip dysplasia juga menyebabkan sakit pada pinggul saat berjalan sehingga mengganggu gerak dan keseimbangan tubuh.

Jenis hip dysplasia

Baca juga: Taman Margasatwa Ragunan Diminta Tak Lagi Beri Makan Daging Murah ke Hewan Karnivora

Berdasarkan tingkat keparahannya, hip dysplasia dibagi menjadi tiga jenis, yaitu ringan, sedang, dan parah.

Pada hip dysplasia ringan, tepi depan asetabulum tampak datar dan tampak adanya subluksasio kaput femoris (40-50 persen masih ada di dalam asetabulum).

Untuk hip dysplasia sedang, asetabulum datar dan terjadi subluksatio kaput femoris (20-40 persen masih di dalam asetabulum) serta adanya pertumbuhan tulang baru di sekitar persendian.

Sementara itu, pada hip dysplasia parah, sebagian besar atau seluruh kaput femoris keluar dari asetabulum dan terdapat banyak pertumbuhan tulang baru di sekitar persendian koksofemoralis.

Sehubungan dengan hip dysplasia yang dialami harimau Juve, Endah menyampaikan bahwa pihaknya tidak bisa melakukan tindakan operasi karena dinilai berisiko.

Baca juga: Animal Defender Minta Ruang Hidup Juve Si Harimau Benggala Diperluas

"Ini kami tidak bisa melakukan tindakan karena usia. Faktor usia ini memengaruhi pada saat pembiusan dan pasca-operasi. Nanti dia (Juve) enggak nyaman, malah lebih parah, stres. Nanti bisa menimbulkan kematian," jelas Endah.

Endah menambahkan, meski tak bisa bisa dioperasi, Juve tetap menerima pengobatan serta vitamin untuk dugaan penyakit tersebut.

"Kalau dia merasa enggak nyaman, kami harus tetap kasih obat, vitamin juga," tutur Endah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com