Hasilnya, diketahui bahwa senyawa amonia, nitrat, dan fosfat di perairan Pulau Cipir, Pulau Onrust, dan Pulau Bidadari tidak memenuhi parameter standar baku mutu air laut.
"Pada hasil uji fisik dan kimia air di perairan Kepulauan Seribu terdapat beberapa parameter yang tidak memenuhi standar," jelas Devi, Senin (5/12/2022).
Parameter yang tak memenuhi standar itu, yakni air Pulau Cipir mengandung nitrat 10 miligram per liter (mg/l), dan fosfat 0,5 mg/l.
Pulau Onrust mengandung amonia 0,5 mg/l, nitrat 10 mg/l, dan fosfat lebih dari 2 mg/l. Sementara itu, Pulau Bidadari sampel airnya mengandung nitrat 10 mg/l dan fosfat 0,5 mg/l.
Baca juga: Ribuan Ikan di Pulau Bidadari Lompat ke Daratan, Apa yang Terjadi?
Merujuk pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut, kandungan senyawa kimia untuk biota laut, terutama fosfat, standarnya 0,015 mg/l, nitrat 0,008 mg/l, dan amonia 0,3 mg/l.
"Dari hasil tersebut maka diduga penyebab ikan dengan jenis tertentu naik ke pesisir pantai, yaitu karena kandungan sedimen dasar air laut naik ke permukaan (upwelling)," kata Devi.
Sedimen dari dasar laut naik yang ke permukaan alias upwelling, lanjut Devi, menyebabkan konsentrasi ketiga senyawa itu berada di atas ambang batas yang telah ditentukan.
Akibatnya, ikan menjadi mabuk dan kekurangan oksigen sehingga terkapar di permukaan laut. Ikan juga diduga naik secara tiba-tiba ke darat akibat pasang surut air laut yang cukup ekstrem.
Baca juga: Fenomena Ikan Terdampar di Pulau Bidadari, Pemprov DKI Teliti Sampel Air
Mengutip studi berjudul "Konsentrasi Amoniak, Nitrat, dan Fosfat di Perairan Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura" tahun 2018, amonia, nitrat, dan fosfat merupakan zat hara yang menunjang kesuburan perairan.
Namun, pada tingkatan tertentu, konsentrasi senyawa di atas normal dapat berdampak negatif, seperti menurunkan kandungan oksigen di perairan, menurunkan biodiversitas, dan meningkatkan risiko muncul maupun berkembangnya jenis fitoplankton berbahaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.