Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/12/2022, 13:29 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Budayawan Betawi, Ridwan Saidi, meninggal dunia di RSPI Bintaro, Tangerang Selatan, pada Minggu (25/12/2022), jam 08.35 WIB.

Putra ketiga Ridwan, Rifat, mengatakan bahwa almarhum sempat mengalami koma pada Jumat (23/12/2022).

"Beliau meninggal karena pendarahan di batang otak. Kami menemukan beliau dalam keadaan koma pada Jumat pagi hari," ujar Rifat saat dikonfirmasi, Minggu.

Beberapa hari sebelum meninggal dunia, Politisi Gerindra, Fadli Zon, sempat menjenguk Ridwan.

Baca juga: Budayawan Betawi Ridwan Saidi Meninggal Dunia, Sempat Alami Pendarahan Otak

Dalam kesempatan tersebut, Fadli mengabadikan momen ketika Ridwan terbaring di ruang perawatan yang ia bagikan di akun Instagram pribadinya @fadlizon.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Fadli Zon (@fadlizon)

Dalam foto yang dibagikannya, Ridwan terlihat tidak sadarkan diri sambil dipasang alat bantu pernapasan.

"Turut berduka cita wafatnya B Ridwan Saidi, politisi kawakan, pemikir, penulis, sastrawan, budayawan. Sy kenal lebih dr 30 thn lalu. Ribuan koleksi buku kuno n seratusan piringan hitamnya sdh terintegrasi di @FadliZonLibrary sejak 2009. Merasa kehilangan tokoh hebat ini," tulis Fadli dalam caption foto yang dibagikannya.

Baca juga: Profil Ridwan Saidi, Budayawan Betawi yang Telah Berpulang

Dalam postingan foto yang dibagikan Fadli, ada ratusan komentar yang mengucapkan kesedihan dan doa kepada almarhum.

Kabar terkini, jenazah Ridwan Saidi sudah tiba di rumah duka di Bintaro. Satu persatu keluarga kerabat tentang tetangga datang untuk melayat.

Selain itu, sejumlah tokoh tampak berdatangan untuk melayat, salah satunya Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

Baca juga: Ridwan Saidi Meninggal Dunia, Kerabat hingga Sekjen Gerindra Melayat ke Rumah Duka

"Hari ini kita semua bangsa Indonesia dan segenap rakyat Indonesia kehilangan seorang tokoh, seorang aktivis tulen, seorang yang menjadi saksi dari setiap peristiwa sejarah," kata Muzani.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pintu Masuk GBK Ditutup karena Ada Perayaan Natal, Polisi Imbau Warga Hindari Kawasan GBK

Pintu Masuk GBK Ditutup karena Ada Perayaan Natal, Polisi Imbau Warga Hindari Kawasan GBK

Megapolitan
LRT Perketat Penjagaan di Dalam Kereta Imbas Aksi Vandalisme

LRT Perketat Penjagaan di Dalam Kereta Imbas Aksi Vandalisme

Megapolitan
Pengakuan Ayah yang Bunuh 4 Anak di Jagakarsa: Membunuh secara Bergilir Sambil Direkam

Pengakuan Ayah yang Bunuh 4 Anak di Jagakarsa: Membunuh secara Bergilir Sambil Direkam

Megapolitan
Jenazah Wanita di Cikarang Timur Diduga Telah Meninggal Dunia 4 Hari

Jenazah Wanita di Cikarang Timur Diduga Telah Meninggal Dunia 4 Hari

Megapolitan
Geger Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang Timur: Tubuh Ditutupi Selimut, Tangan, Kaki, dan Mulut Dilakban

Geger Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang Timur: Tubuh Ditutupi Selimut, Tangan, Kaki, dan Mulut Dilakban

Megapolitan
Jasad Perempuan Terikat Lakban di Cikarang Diduga Tewas Diracun Pacarnya

Jasad Perempuan Terikat Lakban di Cikarang Diduga Tewas Diracun Pacarnya

Megapolitan
Motif Ayah Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Belum Terungkap, Ini Langkah Polisi

Motif Ayah Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Belum Terungkap, Ini Langkah Polisi

Megapolitan
RS Polri Tak Temukan Tanda Kekerasan pada Mayat Perempuan Terlakban di Cikarang Timur

RS Polri Tak Temukan Tanda Kekerasan pada Mayat Perempuan Terlakban di Cikarang Timur

Megapolitan
LRT Jabodebek Perbaiki Kursi Penumpang yang Bolong akibat Vandalisme

LRT Jabodebek Perbaiki Kursi Penumpang yang Bolong akibat Vandalisme

Megapolitan
Polisi: Panca Sengaja Menata Mainan Kesukaan 4 Anaknya Usai Membunuh

Polisi: Panca Sengaja Menata Mainan Kesukaan 4 Anaknya Usai Membunuh

Megapolitan
Polisi Gandeng Ahli Psikologi untuk Dalami Motif Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa

Polisi Gandeng Ahli Psikologi untuk Dalami Motif Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa

Megapolitan
Polisi: Jenazah Perempuan di Cikarang Ditutupi Selimut, Bukan di Dalam Kardus

Polisi: Jenazah Perempuan di Cikarang Ditutupi Selimut, Bukan di Dalam Kardus

Megapolitan
Foto Viral Kursi Penumpang LRT Jabodebek Bolong, Diduga Vandalisme

Foto Viral Kursi Penumpang LRT Jabodebek Bolong, Diduga Vandalisme

Megapolitan
Jenazah 4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah di Jagakarsa Belum Dijemput dari RS Polri Kramatjati Kemarin

Jenazah 4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah di Jagakarsa Belum Dijemput dari RS Polri Kramatjati Kemarin

Megapolitan
Usai Bunuh Keempat Anaknya, Ayah di Jagakarsa Sempat Menata Mainan Kesukaan Para Korban

Usai Bunuh Keempat Anaknya, Ayah di Jagakarsa Sempat Menata Mainan Kesukaan Para Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com