JAKARTA, KOMPAS.com – Gereja Katolik Santo Servatius di Kampung Sawah, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, menggelar Misa Kudus yang dilangsungkan pada 24-25 Desember 2022.
Sepanjang Misa Kudus, sejumlah anjing penjaga dari Qirik Community dikerahkan untuk membantu menjaga keamanan.
Salah satunya adalah Kimchi, seekor anjing jantan berusia tiga tahun, campuran ras Siberian Husky, Golden Retriever, dan Kintamani.
“Anjing ini sudah dilatih lama. Dia anjing keluarga yang sudah dilatih kepatuhan dasar, mendeteksi narkoba, dan sudah mulai dilatih mendeteksi bahan peledak,” kata Panji, pemilik Kimchi sekaligus anggota Qirik Community, kepada Kompas.com di Gereja Santo Servatius, Kota Bekasi, Minggu (25/12/2022).
Baca juga: Ketika Sinterklas Bagi-bagi Hadiah di Gereja Kampung Sawah, Langsung Disambut Anak-anak...
Selain Kimchi, anjing-anjing lainnya yang turut menjaga keamanan perayaan Natal di gereja tersebut adalah Gembul, Rambo, Cimot, Bruno, Owi, Max, dan Congky.
Para sahabat bulu ini memang memiliki tugas yang mulia lantaran menjaga keselamatan para jemaat Katolik melakukan Misa Kudus di gereja tersebut.
Namun, mereka pun secara tidak langsung turut menjadi hiburan bagi anak-anak.
Untuk Kimchi, misalnya, ia menjadi primadona di kalangan anak-anak yang mengikuti Misa.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di tempat, banyak anak-anak yang menghampiri Kimchi untuk sekadar mengelus, memegang kepala atau tubuhnya, dan mengajak foto.
Bahkan, tidak jarang para orangtua yang mendampingi anak-anak tersebut memotret Kimchi, dan meminta izin kepada Panji agar anak mereka bisa berfoto dengan Kimchi.
Kompas.com pun sempat menunggu cukup lama untuk sekadar mengelus, memotret, berswafoto, dan berfoto bersama Kimchi.
Baca juga: Polisi, TNI, hingga Banser NU Jaga Ketat Gereja Katedral Jakarta Selama Misa Natal 2022
Meski dikerumuni oleh manusia, Kimchi tetap terlihat tenang dan tidak menunjukkan tanda-tanda stres. Bahkan, ia pun masih mematuhi perintah dasar dari Panji.
Terkait hal ini, Panji mengungkapkan bahwa Kimchi mampu bersifat tenang di tengah kerumunan manusia lantaran sudah disosialisasikan dengan baik sejak kecil.
“Sering ketemu manusia karena setiap Sabtu pagi diajak jalan-jalan, istilahnya nuntun, dan bertemu anggota komunitas,” jelasnya.
Setelah disosialisasikan agar terbiasa dengan kehadiran manusia, sambung Panji, Kimchi mulai dilatih perintah-perintah dasar. Salah satunya adalah perintah untuk duduk.
Baca juga: Uskup Agung Jakarta Terharu Lihat Jemaat Tetap Ibadah Natal di Gereja Katedral meski Hujan Deras
Ketika semua perintah dasar sudah dipahami oleh Kimchi, ia dilatih supaya bisa mendeteksi narkoba dan bahan peledak, meski Qirik Community pada dasarnya adalah komunitas anjing penjaga keluarga.
“Berkaitan dengan kebutuhan untuk pengamanan gereja, mereka (anjing) suka dilibatkan dalam Natal dan Paskah. Mereka mulai dilatih untuk mendeteksi bahan peledak supaya kita enggak selalu minta bantuan ke luar,” pungkas Panji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.