Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Pasar Kemiri Muka Depok Minta Dump Truk untuk Antisipasi Sampah Menggunung

Kompas.com - 26/12/2022, 22:33 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pengelola Pasar Kemiri Muka mengungkap beberapa kendala untuk mengangkut sampah-sampah yang ada di pasar tersebut.

Salah satunya, mereka tidak memiliki armada khusus pengangkut sampah dari pasar yang berlokasi di Beji, Depok tersebut.

Kasubag TU UPT Pasar Kemiri Muka Budi Setiyanto mengatakan, pengadaan dump truck akan menjadi upaya mengatasi penumpukan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) Pasar Kemiri Muka.

Baca juga: Sampah Menggunung di Pasar Kemiri Muka Depok sejak 10 Hari Lalu, Pedagang: Hanya 1-2 Mobil yang Angkut

Mengingat sampah-sampah yang masuk ke TPS tersebut tak sebanding dengan sampah yang diangkut keluar oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok.

Karena itu, ia meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk mengabulkan permohonan pengadaan dump truck tersebut.

"Maka kami memohon untuk diberi armada khusus pengangkutan sampah di TPS Kemiri Muka," Budi saat dihubungi, Senin (26/12/2022).

"Kami minta diberi armada tersendiri, baik armada pengangkutan maupun armada alat untuk menaikkan sampah ke dump truck pengankut sampah," sambungnya.

Baca juga: Sampah Menggunung di Pasar Kemiri Muka Depok Mulai Diangkut, Dinas LH: Kami Mohon Waktu...

Sejauh ini, sampah-sampah yang berada di TPS tersebut diangkut oleh Dinas LHK Kota Depok dengan perbantuan armada dari lokasi lain.

Armada tersebut sebenarnya, lanjut Budi, untuk mengangkut sampah di sepanjang Jalan Raya Margonda dan di TPS Jalan Jawa.

"Armada yang sekarang ada dua, namun bukan armada TPS Kemiri Muka. Armada dump truk itu dari TPS Jalan Jawa dan embun pagi yang diperbantukan angkut sampah Pasar Kemiri," ujar dia.

Dengan begitu, Budi pesimistis armada perbantuan itu dapat mensterilkan sampah yang berada di TPS Pasar Kemiri Muka.

Baca juga: Sampah Menggunung, DLHK: Ada Indikasi Buangan dari Luar Pasar Kemiri Muka Depok

"Melihat kubikasi sampah yang begitu besar dan tidak adanya armada khusus TPS Kemiri Muka itu agak berat rasanya untuk bisa mensterilkan TPS di Kemiri Muka," imbuh dia.

Pengamatan Kompas.com Senin (26/12/2022) pukul 09.21 WIB, tumpukan sampah di tempat penampungan sementara di pasar tersebut setinggi kurang lebih 5 meter.

Sampah-sampah itu didominasi sampah sayuran, buah-buahan, keranjang, karung, hingga sampah rumah tangga.

Aroma tak sedap dari gunungan sampah itu dapat tercium sampai radius kurang lebih 50 meter. Bau menyengat tersebut tetap tercium meskipun pengunjung dan pedagang memakai masker.

Hujan yang mengguyur area tersebut mempernuruk kondisi di sekitar gunungan sampah itu.

Air hujan yang mengalir dari tumpukan sampah berubah menjadi berwarna putih kehijauan.

Tumpukan sampah yang jarang diangkut Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok itu bahkan memakan badan jalan di Pasar Kemiri Muka.

Petugas kebersihan pasar terlihat sesekali mendorong tumpukan sampah ke dalam tempat penampungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Megapolitan
Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Megapolitan
Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

Megapolitan
Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Megapolitan
Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Megapolitan
Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Megapolitan
Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Megapolitan
Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Megapolitan
Polisi Periksa 4 Saksi Kasus Tewasnya Rojali, Korban Penganiayaan di Bogor

Polisi Periksa 4 Saksi Kasus Tewasnya Rojali, Korban Penganiayaan di Bogor

Megapolitan
Supaya Nyaman, Pekerja Harap Debu Tebal di Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok Segera Dibersihkan

Supaya Nyaman, Pekerja Harap Debu Tebal di Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok Segera Dibersihkan

Megapolitan
Peremas Payudara Beraksi di Bojonggede, Korbannya Ibu yang Sedang Gandeng Anak

Peremas Payudara Beraksi di Bojonggede, Korbannya Ibu yang Sedang Gandeng Anak

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak Kereta di Bogor Sempat Tulis Surat Wasiat untuk Keluarga

Pria Tewas Tertabrak Kereta di Bogor Sempat Tulis Surat Wasiat untuk Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com