Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Bike Sharing di Jakarta Terbengkalai, Pemprov DKI Justru Mau Ganti dengan Sepeda Listrik

Kompas.com - 27/12/2022, 07:30 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terbengkalainya layanan sepeda sewaan atau bike sharing di Jakarta tak lantas membuat Pemerintah Provinsi DKI menghentikan program itu.

Pemprov DKI kini justru berencana mengganti sepeda sewaan yang sudah tak layak pakai itu dengan sepeda listrik. 

Dinas Perhubungan DKI Jakarta saat ini tengah mencari operator sepeda listrik yang akan menggantikan operator sepeda manual yang sebelumnya dioperasikan oleh operator Gowes.

"Jadi untuk sepeda sewa yang akan menggunakan sepeda listrik, saat ini sedang dalam penjajakan ya," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Senin (26/12/2022).

"Otomatis, mengganti operator Gowes yang kemarin. Otomatis akan ada operator baru yang akan mengoperasikan sepeda sewa," lanjut dia.

Baca juga: Pemprov DKI Kantongi 4 Operator yang Bakal Kelola Bike Sharing Sepeda Listrik di Jakarta

Syafrin mengatakan, telah mengantongi empat nama operator yang akan mengelola layanan bike sharing atau sepeda sewaan dengan menggunakan sepeda listrik di Jakarta.

"Setelah dilaksanakan bike share submit kemarin, kami mencoba mengundang beberapa operator. Beberapa sudah menyatakan minat," ungkap dia.

Kendati sudah mendapatkan empat nama operator, Syafrin menuturkan, Pemprov DKI tak akan terburu-buru mengambil keputusan. 

Sebab, operator-operator itu masih harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan Pemprov DKI.

"Jadi untuk sepeda sewa yang akan menggunakan sepeda listrik, saat ini sedang dalam penjajakan ya," kata dia.

Persyaratan itu sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) 36 Tahun 2022 tentang penyelenggaraan sepeda terintegrasi angkutan umum massal.

"Persyaratannya tentu dari sisi administrasi, mereka perizinannya lengkap. Kemudian termasuk di dalamnya teknis sepedanya. Ketiga dari sisi pola operasional," jelas Syafrin.

Baca juga: Bike Sharing Gowes Terbengkalai, Pemprov DKI akan Sewakan Sepeda Listrik

Ia berharap, operator dapat menerapkan teknologi penyewaan sepeda yang canggih.

"Di antaranya kita berharap bahwa di era teknologi sekarang, revolusi industri 4.0, maka aplikasi sewa sepeda yang ditawarkan itu sudah menggunakan generasi keempat. Kalau sebelumnya seperti contoh Gowes, masih 2G ya. Maka kita harapkan yang terbaru bisa menyesuaikan dengan kemajuan teknologi yang ada," harap Syafrin.

Bike sharing terbengkalai

Sejumlah layanan sewa berbagi sepeda atau bike sharing yang tersebar di beberapa lokasi di Jakarta, sebelumnya terpantau dalam kondisi terbengkalai.

Salah satu lokasi bike sharing yang terbengkalai berada di kawasan Taman Menteng, Jakarta Pusat.

Pantauan Kompas.com pada Kamis (25/11/2022), terdapat 12 unit bike sharing terparkir dalam kondisi tak terawat.

Cat merah pada sepatbor sepeda telah memudar, akibat paparan sinar matahari hingga guyuran hujan

Selain itu, frame sepeda bahkan sudah ada terlihat berkarat, semakin menandakan layanan bike sharing tidak terawat. Bahkan, kulit jok sepeda juga terlihat telah robek.

Baca juga: Nasib Bike Sharing di Jakarta, Terbengkalai dan Butuh Evaluasi...

Kondisi itu seakan-akan tak sejalan dari tujuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan layanan bike sharing untuk memudahkan mobilitas warga menuju transportasi umum.

Atas keadaan tersebut, Dishub DKI akhirnya meminta agar operator layanan bike sharing sebelumnya, Gowes, menarik sepeda-sepeda sewa di Ibu Kota.

"Kami telah berkoordinasi dengan Gowes selaku operator sepeda sewa untuk menarik sepeda mereka pada 33 titik tambat," kata Syafrin, Senin (28/11/2022).

Syafrin mengatakan, Gowes mengalami kesulitan pendanaan.

"Dari hasil evaluasi rekan-rekan dari operator existing, Gowes itu kesulitan pendanaan karena sekarang kan aplikasi mereka masih menggunakan 2G," kata Syafrin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

7 Tempat Nongkrong di Sekitar Stasiun LRT Dukuh Atas

7 Tempat Nongkrong di Sekitar Stasiun LRT Dukuh Atas

Megapolitan
Gerak-gerik Anak Perwira TNI Terekam 4 Kamera CCTV Sebelum Tewas di Lanud Halim

Gerak-gerik Anak Perwira TNI Terekam 4 Kamera CCTV Sebelum Tewas di Lanud Halim

Megapolitan
Orangtua Bocah 7 Tahun yang Didiagnosis Mati Batang Otak Sebut Resume Medis Janggal

Orangtua Bocah 7 Tahun yang Didiagnosis Mati Batang Otak Sebut Resume Medis Janggal

Megapolitan
Anaknya Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua Sebut Penjelasan Pihak RS Berputar-putar

Anaknya Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua Sebut Penjelasan Pihak RS Berputar-putar

Megapolitan
KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kini Diserahkan ke Polda Metro

KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kini Diserahkan ke Polda Metro

Megapolitan
Atasi Polusi Udara, 109 Gedung Tinggi di Jakarta Pasang 'Water Mist Generator'

Atasi Polusi Udara, 109 Gedung Tinggi di Jakarta Pasang "Water Mist Generator"

Megapolitan
Kekeringan di Tangsel Meluas, 4 Kelurahan Krisis Air Bersih

Kekeringan di Tangsel Meluas, 4 Kelurahan Krisis Air Bersih

Megapolitan
Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Sering Lecehkan Anak-anak

Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Sering Lecehkan Anak-anak

Megapolitan
Pemprov DKI Sanksi 11 Perusahaan Penyebab Polusi, 4 Disegel Sementara

Pemprov DKI Sanksi 11 Perusahaan Penyebab Polusi, 4 Disegel Sementara

Megapolitan
Pelaku Penusukan Wanita di Dekat Central Park Diperiksa Kejiwaannya

Pelaku Penusukan Wanita di Dekat Central Park Diperiksa Kejiwaannya

Megapolitan
Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Menteng Diduga Akibat Korsleting

Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Menteng Diduga Akibat Korsleting

Megapolitan
Polisi Akan Padukan Keterangan Saksi Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia dengan Hasil Digital Forensik

Polisi Akan Padukan Keterangan Saksi Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia dengan Hasil Digital Forensik

Megapolitan
Cerita Staf TU di SMAN 6 Jakarta Padamkan Api Bersama Almarhum Cecep

Cerita Staf TU di SMAN 6 Jakarta Padamkan Api Bersama Almarhum Cecep

Megapolitan
Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua: Anak Saya Kejang dan Henti Jantung

Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua: Anak Saya Kejang dan Henti Jantung

Megapolitan
2 Pembacok Pasutri di Warakas Terancam 5 Tahun Penjara

2 Pembacok Pasutri di Warakas Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com