JAKARTA, KOMPAS.com - BPBD DKI Jakarta berkoordinasi dengan Wings Udara 1 Skuadron 2 TNI AU, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait rencana memodifikasi cuaca di langit Jakarta.
Hal ini terkait adanya potensi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek.
Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan modifikasi cuaca akan dilakukan dengan teknik modifikasi cuaca (TMC).
Berdasarkan hasil koordinasi dengan TNI AU dan BRIN, pola penanganan untuk TMC terbagi dua, yakni dengan jumping process dan pola kompetisi.
Baca juga: BPBD DKI Beberkan 4 Strategi Hadapi Bencana Akibat Cuaca Ekstrem hingga Gempa di Jakarta
"Jumping process atau upaya memprematurkan awan hujan agar dicegat masuk ke wilayah Jakarta. Sehingga menjadi luruh dan hujan yang terjadi hanya sekadar gerimis," jelas Isnawa.
"Sedangkan, pola kompetisi yakni membakar bahan semaian garam dengan mengganggu pertumbuhan awan dengan cara menambah inti kondensasi", imbuh dia.
Kata Isnawa, berton-ton semaian garam nantinya akan disebarkan secara manual menggunakan pesawat.
"Pesawat Cassa bisa memuat 2,4 ton dan butuh waktu 2 jam untuk mempersiapkan semaian dalam bentuk konsul-konsul, untuk jenis pesawat CN 212 bisa membawa 800 kilogram bahan semaian garam, sedangkan pesawat Hercules bisa memuat minimal 5 ton bahan semaian," jelas Isnawa.
Baca juga: Potensi Cuaca Ekstrem di Tangsel, Wali Kota Imbau Warga Tak Bepergian Jauh Jelang Tahun Baru
Isnawa menegaskan, TMC hanya akan efektif dilakukan mulai pagi hari hingga sekitar pukul 17.00 WIB.
"Selain itu, hasil efektif baru akan terjadi dalam 4-15 jam berikutnya," sambung dia.
Kendati demikian, TMC dapat dilaksanakan di Jakarta jika sudah ada penetapan status siaga darurat oleh kepala daerah.
Oleh karenanya, BNPB mempersiapkan TMC untuk mengantisipasi status tersebut dengan dibantu oleh TNI AU, BRIN, dan BMKG.
Baca juga: Ada Potensi Cuaca Ekstrem, Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta Belum Terganggu
"Pada prinsipnya, Pemprov DKI Jakarta siap dan siaga menghadapi ancaman potensi bencana hidrometeorologi jelang pergantian tahun", pungkas Isnawa.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama BNPB akan memodifikasi cuaca menggunakan TMC dalam waktu dekat.
"Tadi kami sudah diskusi ada beberapa hal yang akan kami sikapi. Yang pertama adalah menjelang Januari dan Februari, kami nanti bersama BNPB melakukan TMC dan kemudian memetakan kembali rawan bencana," kata Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono di Graha BNPB, Jakarta, Selasa.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan, modifikasi cuaca dilakukan untuk mengantisipasi curah hujan tinggi.
Baca juga: Ada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Titik Rawan Bencana di Tangsel
"Bekerja sama dengan Provinsi DKI, nanti pelaksanaannya oleh BRIN dan TNI AU, anggarannya dari BNPB. Kami laksanakan TMC, teknologi modifikasi cuaca sudah dilaksanakan terus menerus," jelas Suharyanto.
Suharyanto berharap modifikasi cuaca dapat berdampak dalam waktu dekat, sehingga tidak mengganggu acara pergantian tahun baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.