TANGERANG, KOMPAS.com- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Maryono Hasan mengatakan, pihaknya telah melakukan pemetaan wilayah rawan bencana untuk mengantisipasi risiko dampak buruk cuaca ekstrem.
Cuaca ekstrem itu berupa hujan dengan intensitas ringan hingga deras dan disertai angin kencang, kilat, atau petir.
Cuaca ekstrem dapat menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, pohon tumbang, gelombang tinggi dan lain sebagainya.
BPBD Kota Tangerang memetakan sedikitnya ada 18 titik yang rawan bencana banjir saat cuaca ekstrem melanda.
"Sudah dipetakan, ada 18 titik rawan banjir di Kota Tangerang," ujar Maryono, Rabu (28/12/2022).
Baca juga: Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemkot Tangerang Fokus Cegah Tanggul Jebol
Maryono mengatakan, dari belasan titik-titik rawan tersebut, terdapat setidaknya enam kecamatan yang menjadi fokus karena memang seringkali rawan bencana banjir ketika cuaca ekstrem.
"Titik prioritas itu ada di Kecamatan Periuk, Kelurahan Uwung Jaya di Kecamatan Jatiuwung, dan Cibodas," ujarnya.
Tidak hanya itu, titik-titik prioritas lainnya di wilayah timur Kota Tangerang yakni Kecamatan Cipondoh, Pinang, dan Ciledug.
Maryono memprediksi air akan masuk ke Kota Tangerang melalui dua aliran sungai, yakni Katulampa dan Angke.
Oleh sebab itu, BPBD Kota Tangerang meminta dinas terkait agar selalu memperhatikan dari kondisi tanggul di dua sungai itu.
"Kami telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memeriksa kondisi tanggul di dua sungai tersebut," jelasnya.
Baca juga: Waspada Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Kota Tangerang Sore Ini
Maryono mengatakan, meskipun sudah mendapatkan peringatan dini cuaca ekstrem sepekan ke depan, pihaknya belum menempatkan personel di titik-titik rawan tersebut.
"Kalau personel kita setiap hari 24 jam siaga, tapi kalau ditempatkan di titik-titik rawan, saat ini kita belum tugaskan di lokasi tersebut," ucap dia.
Akan tetapi, Maryono memastikan setiap hari ada 125 anggotanya yang berjaga di Kota Tangerang untuk antisipasi kondisi yang tidak diinginkan akibat cuaca ekstrem tersebut.
Sebelumnya, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang, Dinda Ayu mengatakan, bahwa potensi cuaca ekstrem ini tidak hanya terjadi hari ini.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.