Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Siram Istri dengan Air Keras di Cengkareng, Sejak Awal Ibu Korban Tidak Setuju Anaknya Menikah

Kompas.com - 30/12/2022, 20:25 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rohana (51) mengaku sudah merasakan firasat akan terjadinya sesuatu yang buruk pada anaknya, SS.

Karena itu, Rohana tidak pernah merestui pernikahan anaknya dengan Rizal (48).

"Saya sih feeling orangnya (Rizal) kejam, (makanya) enggak setuju waktu (SS) nikah sama Rizal. Karena kan dilihat kondisi fisik dia saja seperti itu," ujar Rohana di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (30/12/2022).

Rohana sebenarnya berharap SS bisa rujuk dengan mantan suaminya. Selain itu, Rohana tidak ingin ketiga cucunya dari SS memiliki ayah sambung.

"Aku maunya jangan sampai anaknya (SS) itu punya ayah tiri lah," ucap Rohana.

Baca juga: Fakta Suami Siram Air Keras ke Istri dan Bayinya hingga Tewas di Cengkareng, Diduga Cemburu dan Sakit Hati

Namun, apa lacur, pada Juli 2022 lalu SS memilih untuk menikah siri dengan Rizal, yang saat itu bekerja sebagai mandor bangunan di dekat tempat tinggal mereka.

Setelah menikah, Rizal beralih profesi menjadi tukang urut panggilan sambil menjual cairan pembersih lantai.

Kemudian, Rohana juga sudah jarang bertemu anaknya karena SS dan Rizal memilih untuk mengontrak.

Beberapa waktu berselang, apa yang dikawatirkan Rohana melalui firasatnya sebagai ibu terbukti. SS meninggal dunia akibat disiram air keras oleh Rizal.

"Saya enggak pernah berantem sama dia. Kejadian ini saya syok. Saya kaget dia berbuat kayak gini. Kejam dia. Hukum lah yang setimpal," kata Rohana.

Baca juga: Suami Siram Istrinya dengan Air Keras di Cengkareng, Polisi: Pelaku Ingin Wajah Korban Rusak

Sepengetahuan Rohana, hubungan anaknya dengan Rizal selama ini tidak ada masalah lantaran SS tidak pernah bercerita mengenai masalah rumah tangganya.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa penyiraman air keras yang dialami SS terjadi pada Senin (26/12/2022) sekitar pukul 13.00 WIB di Kapuk Rawa Gabus, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce menjelaskan, pada hari kejadian, Rizal sedang duduk berhadapan dengan korban SS di rumah kontrakan mereka. Sementara itu, KM (anak tiri Rizal) sedang tidur di atas kasur tanpa ranjang.

"Pada saat sedang duduk, mereka tiba-tiba cekcok ribut dan akhirnya berdiri keduanya. Terjadi keributan, dengan spontan saudara Rizal mengambil air keras dan menyiram ke wajah dan tangan SS," jelas Pasma.

Baca juga: Istri Disiram Air Keras oleh Suami di Cengkareng, Tetangga Dengar Keduanya Sering Cekcok

Selain mengenai SS, air keras tersebut tanpa diduga juga mengenai wajah dan tubuh KM. Melihat SS terluka dan KM menangis kencang, Rizal langsung melarikan diri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com