Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan Kaki Palsu dari Keluarga Almarhum Hadi Waluyo

Kompas.com - 02/01/2023, 10:37 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa menyalurkan donasi berupa kaki palsu Endoskeletal Prosthesis kepada lima orang penerima manfaat di pusat pelayanan kesehatan PT Pratama Sentra Rehabilitasi, Serpong, Tangerang, Kamis (29/12/2022).

Untuk diketahui, bantuan tersebut merupakan amanah donasi zakat persembahan dari keluarga almarhum (alm.) Hadi Waluyo untuk dhuafa berkebutuhan khusus. Adapun lima orang penerima manfaat, terdiri dari tiga laki-laki dewasa, satu wanita, dan satu anak laki-laki.

Salah satu penerima manfaat, Bayu (12), ditemani sang ayah bercerita bahwa ia sejak lahir sudah mengalami penyakit yang menyebabkan kehilangan kakinya.

Bayu dan sang ayah mengaku berterima kasih setelah mendapatkan bantuan kaki palsu secara gratis tersebut. Apalagi ayahnya hanyalah ojek online, yang sebelumnya berprofesi sebagai buruh pabrik sepatu dan terkena pemutus hubungan kerja (PHK).

Baca juga: Persiapkan Program Dai Ambassador, Dompet Dhuafa Gelar International Da’wah Outlook 2022

Bayu penerima manfaat bantuan kaki palsu Endoskeletal ProsthesisDOK. Humas Dompet Dhuafa Bayu penerima manfaat bantuan kaki palsu Endoskeletal Prosthesis

“Sejak tahu dia (Bayu) lahir dan mengalami penyakit tersebut, tentu kaget dan bingung harus bagaimana. Tapi kami berusaha dan jalani anugerah ini," ujar Ayah Bayu.

"Alhamdulillah sekarang Bayu dapat bantuan kaki palsu dari LKC Dompet Dhuafa secara gratis, karena kalau beli harganya juga lumayan,” ungkap Ayah Bayu dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Senin (2/1/2023).

Hal senada juga dirasakan oleh Jamaludin Purba. Pria berusia 45 tahun ini harus kehilangan sebagian pendapatan akibat dari keputusannya dalam mengamputasi bagian kaki kanannya.

Namun, semburat senyum tak mampu ia bending ketika mencoba kembali berdiri dan melatih kembali memori langkahnya setelah menggunakan kaki palsu.

Baca juga: Hadiri Zakat Expo 2022, Dompet Dhuafa Gelar Plenary Talkshow bersama 5 Local Heroes

“Senang banget bisa punya kaki palsu, karena sejak sakit menjalani pekerjaan dirasa jadi kurang maksimal. Bahkan, tempat kerja juga mengurangi gaji akibat dari keterbatasan yang saya miliki,” ujar Jamaludin.

Koordinator Rehabilitasi Ortotis Prostetis Bagas Bayu Sakti mengatakan, para teman disabilitas mencoba melatih kembali pola berjalan dengan tumpu besi atau kaki palsu di pusat rehabilitasi.

Hal itu dilakukan karena kehilangan salah satu anggota tubuh membuat para teman disabilitas harus kembali membiasakan diri, Selain itu, pelatihan tersebut juga dapat membangkitkan kepercayaan yang hilang dari cara melangkahkan kaki.

Kaki palsu Endoskeletal Prosthesis itu sejenis kaki palsu bertulang dengan pilihan komponen yang bervariatif dan foot single axis, sehingga teman disabilitas dapat bergerak lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan kontur jalan,” ujar Bagas.

Baca juga: Selama 29 Tahun, Dompet Dhuafa Berupaya Kembangkan Layanan Ziswaf Sesuai Perkembangan Zaman

Bagas menambahkan, sebelum para disabilitas menerima kaki palsu, mereka telah melakukan pengukuran agar kaki palsu dapat sesuai dengan penggunanya. Setelah itu, teman disabilitas diberikan terapi sebanyak dua kali dalam seminggu agar terbiasa.

“Saat ini kami melakukan fitting socket, pemasangan, dan static alignment atau latihan berdiri. Sebab, pertama kali menggunakan kaki palsu pasti ada rasa belum terbiasa. Maka dari itu, kami rekomendasikan terapi dua kali seminggu agar memori dalam berjalan dapat terbangun lagi dengan baik,” jelas Bagas.

Sebagai informasi, selain memberikan bantuan kaki palsu, Dompet Dhuafa dan keluarga alm. Hadi Waluyo juga menyalurkan bantuan alat bantu dengar (ABD) Audiotone kepada anak-anak penyandang tuli.

Selain itu, Dompet Dhuafa juga memberikan bantuan kepada 20 penerima manfaat lainnya berupa bantuan program jaminan kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com