Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Gratis, Naik Bus Tayo dan Si Benteng Sekarang Bayar Rp 2.000

Kompas.com - 05/01/2023, 09:41 WIB
Ellyvon Pranita,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


TANGERANG, KOMPAS.com - Transportasi umum Bus Tayo dan Si Benteng di Kota Tangerang sekarang tidak gratis lagi.

Mulai 1 Januari 2023, kedua angkutan umum yang sempat digratiskan oleh Pemerintah Kota Tangerang itu kembali berbayar dengan tarif Rp 2.000 untuk jarak jauh dan dekat.

Empat bulan lalu Pemkot Tangerang melalui PT Tangerang Nusantara Global (TNG) beserta Dinas Perhubungan (Dishub) mengambil kebijakan menggratiskan Bus Tayo dan Si Benteng dalam rangka membantu masyarakat di tengah penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).

Baca juga: Harga BBM Naik, Pemkot Tangerang Gratiskan Tarif Bus Tayo dan Angkot Si Benteng Mulai Hari Ini

"Rencana awal hanya sampai 5 November (2022) namun diperpanjang hingga akhir tahun. Kini, tepat di 2023 retribusi kembali normal atau berbayar,” ujar Direktur Utama (Dirut) PT TNG Edi Candra memberikan keterangannya, Rabu (3/1/2023).

Edi menjelaskan, sebelum kenaikan harga BBM pada 3 September 2022, operasional Bus Tayo dan angkot Si Benteng memang berbayar untuk umum.

Akan tetapi, melihat kondisi masyarakat yang terdampak akibat kenaikan harga BBM di saat situasi pandemi Covid-19 belum berakhir membuat Pemerintah Kota saat itu menggratiskan kedua transportasi umum daerah Kota Tangerang ini.

Baca juga: Bus Tayo Koridor 4 Mulai Beroperasi di Kota Tangerang, Tarifnya Rp 2.000

Dengan tarif ongkos kedua angkutan umum daerah ini kembali normal, sejumlah pihak memastikan bahwa pelayanan Bus Tayo dan Si Benteng juga akan ditingkatkan.

“Lewat retribusi yang kembali normal yaitu berbayar, tentunya PT TNG bersama OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait yaitu Dinas Perhubungan akan berupaya memberikan layanan yang lebih maksimal, kenyamanan sesuai yang diinginkan masyarakat," jelasnya.

Masyarakat juga diimbau untuk menjaga kebersihan angkutan umum kebanggaan Kota Tangerang tersebut.

Baca juga: Cara Naik Bus Tayo Tangerang dan Rutenya

Bagi Anda yang merasa malas melakukan pembayaran dengan uang tunai, maka bisa memanfaatkan pembayaran nontunai untuk kedua angkutan umum ini.

Pembayaran secara nontunai dengan cara pindai kode QR dari ponsel ke barcode yang di kaca Bus Tayo atau Si Benteng melalui aplikasi OVO, GoPay, Dana, dan Link Aja.

"Kini, PT TNG pun tengah mengembangkan sistem pembayaran multipayment, bisa dengan kartu e-money (uang elektronik) dan sejenisnya," jelasnya.

Sebagai informasi, Bus Tayo dan Si Benteng beroperasi setiap hari, mulai pukul 05.00 WIB hingga 19.00 WIB.

Bus Tayo berkapasitas 25 hingga 30 penumpang dan Si Benteng berkapasitas 12 penumpang. Semuanya memiliki fasilitas AC, musik serta CCTV dan pintu otomatis.

Bus Tayo memiliki empat koridor, di antaranya, koridor satu dengan rute Poris Plawad – Gor Jatiuwung – Jatake, koridor dua dengan rute Poris Plawad – Cibodas, koridor tiga dengan rute Ciledug – Tangcity dan koridor empat rute Cadas – Pintu Masuk M1 Bandara Soekarno-Hatta.

Sedangkan Si Benteng memiliki sembilan rute permukiman warga, yang mudah diraih dan berfungsi sebagai feeder atau pembantu untuk menuju koridor Bus Tayo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com