JAKARTA, KOMPAS.com - Bos perusahaan swasta Raden Indrajana Sofiandi menuding polisi mendapatkan tekanan dari publik sehingga menetapkan dirinya sebagai tersangka penganiaya anak.
Adapun Indrajana telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan anak kandung, KA dan KR, setelah dilaporkan mantan istrinya, KEY, pada 23 September 2022.
"Kalau jujur ini sedikit membingungkan karena bukti yang digunakan adalah bukti-bukti lama dan saya punya bukti banyak bahwa sebetulnya sudah damai dan baik-baik saja, saya merasa polisi di bawah tekanan publik," ujar Indrajana saat dikonfirmasi, Selasa (10/1/2022).
Baca juga: Sakit dan Harus Jalani Operasi, Bos Perusahaan Tersangka Penganiaya Anak Minta Pemeriksaan Ditunda
Indrajana mengatakan, polisi diduga mendapat tekanan setelah video yang menunjukkan soal penganiayaan anaknya beredar di media sosial.
Padahal, kata Indrajana, publik tidak mengetahui situasi dan kondisi rumah tangganya setelah penganiayaan tersebut direkam.
"Tekanan publik karena video-video viral yang dimunculkan oleh pelapor, padahal publik enggak tahu setelah itu semuanya baik-baik saja," kata Indrajana.
Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi sebelumnya membenarkan bahwa Indrajana telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap dua anak kandung.
Baca juga: Mengaku Sakit, Bos Perusahaan Penganiaya Anak Kandung Belum Bisa Penuhi Jadwal Pemeriksaan
Nurma mengatakan, Indrajana ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidik melakukan gelar perkara kasus tersebut pada Jumat (6/1/2023).
"Ditetapkan waktu hari Jumat setelah gelar perkara. Dia diperiksa hari Kamis," kata Nurma.
Indrajana dijerat Pasal 76C Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara 3 tahun 6 bulan.
"Pasal 76C itu tentang Perlindungan Anak ancaman 3 tahun 6 bulan. Makanya aku mau bilang ditahan belum bisa, kan itu (ancama hukuman) di bawah lima tahun," ucap Nurma.
Baca juga: Alasan Polisi Tak Tahan Bos Perusahaan Swasta Tersangka Penganiayaan Anak
Adapun video yang menunjukkan Indrajana menganiaya anak kandungnya beredar luas di media sosiak setelah oleh istri Indrajana atau ibu korban melalui akun Instagram @ikeyyuuuu.
Dalam keterangan video dijelaskan bahwa pelaku merupakan pejabat eksekutif dari perusahaan swasta.
Berdasarkan video tersebut, terlihat Indrajana mengenakan baju berwarna merah memaki anaknya berinisial KR.
Tak lama kemudian, amarah Indrajana memuncak dan langsung memukul kepala KR sebanyak empat kali ditambah sekali tendangan.
"Sadis terhadap Perempuan dan Anak-anak dibawah Umur seperti ini masih diberikan kebebasan, apa tidak ada keadilan untuk kami???" tulis ibu korban.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.