BEKASI, KOMPAS.com - Seorang saksi bernama Ami (60) mengatakan bahwa korban Ai Maimunah (40) sempat berpamitan bahwa dia akan dijemput oleh suaminya, WNM, untuk kembali ke Cianjur.
Hal itu diungkapkan oleh Ai Mainumah kepada Ami satu hari sebelum ditemukan terkapar lemas di sebuah rumah kontrakan di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (11/1/2023).
"Ibunya (Ai Maimunah) sempat bilang, 'Saya mau dijemput', itu disebutkan dia pas malam, tepat sebelum kejadian," ucap Ami kepada awak media di lokasi, Senin (16/1/2023).
Ami mengungkapkan, korban berpamitan ketika sedang menumpang untuk menonton televisi di kediamannya.
Selain berpamitan, korban Ai Maimunah juga sempat bercerita tentang pekerjaannya selama menjadi pekerja migran di Arab Saudi.
Baca juga: Fakta dan Misteri Sekeluarga Keracunan di Bekasi, Ibu dan 2 Anak Tewas hingga Suami Menghilang
"Cerita ke saya soal kerjanya dulu di Arab Saudi sebagai TKI. Majikannya baik semua. Katanya dia kalau mau (jadi pekerja migran), tinggal datang lagi, tapi dia bilang enggak mau karena dia sudah capek, anaknya sudah pada gede," ungkap Ami.
Ami menyebutkan bahwa percakapan pada Rabu itu adalah percakapan terakhir dirinya dengan korban Ai Maimunah.
Setelah itu, Ami sama sekali tidak melihat kehadiran suami dari Ai Maimunah, WNM, yang disebut ingin menjemput korban.
"Enggak pernah (melihat suami korban), tahunya cuma bilang dijemput sama suaminya, itu saja," jelas Ami.
Baca juga: Satu Keluarga yang Diduga Keracunan di Ciketing Udik Terkenal Tertutup oleh Warga Sekitar
Adapun Ai Maimunah merupakan satu dari lima orang korban yang diduga keracunan dan ditemukan tergeletak di dalam sebuah rumah kontrakan di wilayah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi pada Kamis (12/1/2023).
Lima orang tersebut masing-masing bernama Ai Maimunah (40) dan NR (5) (perempuan); serta Ridwan Abdul Muiz (23), Muhammad Riswandi (17), dan Muhammad Dede Solehudin (34) (laki-laki).
Tiga dari lima korban meninggal dunia, yakni Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi. Ketiganya punya pertalian sedarah sebagai ibu dan dua anak kandung.
Baik Ridwan maupun Riswandi merupakan anak Ai Maimunah dari mantan suaminya yang bernama Didin.
Baca juga: Sebelum Keracunan, Penghuni Kontrakan di Bantar Gebang Bekasi Beli 5 Saset Kopi Merek Berbeda
Adapun dua korban lainnya, yakni NR dan Muhammad Dede Solehudin, kini telah membaik meski masih dirawat di rumah sakit.
NR merupakan anak ketiga dari Ai Maimunah yang lahir dari pernikahan keduanya dengan pria berinisial WMN.
Sementara Muhammad Dede Solehudin merupakan adik ipar Ai Maimunah dari suaminya, WMN. Dede menjadi orang pertama yang tinggal di kontrakan tersebut.
Terkait terkaparnya lima orang yang masih satu keluarga tersebut, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki enggan berspekulasi apakah kelimanya keracunan atau sengaja diracun.
Ia menekankan, kesimpulan akhir dari penyebab lima orang itu ditemukan terkapar hingga berujung tiga orang tewas bakal menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik.
"Intinya kami masih melakukan penyelidikan. Apakah ini merupakan tindak pidana atau bukan tindak pidana," ujar Hengki dikutip dari Kompas.id.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.