Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Alumni SMAN 6 Jakarta Plonco Junior di Pesanggrahan: Dekat Rumah Salah Satu Alumni

Kompas.com - 17/01/2023, 09:09 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah oknum alumni SMAN 6 Jakarta sengaja memilih sebuah tanah lapang di bilangan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sebagai arena untuk memplonco juniornya.

Padahal, SMAN 6 Jakarta diketahui berlokasi di Jalan Mahakam I, No 2, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Kapolsek Pesanggrahan Komisaris (Pol) Nazirwan mengungkapkan, area lapang itu dipilih karena biasa dijadikan tempat nongkrong sehari-hari.

"Kalau dari keterangan mereka, lokasinya itu memang biasa menjadi tempat nongkrong. Lokasinya di pinggir kali, ada lahan yang luas," ujar Nazirwan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/1/2023).

Baca juga: Sejumlah Pelajar Diduga Alami Perploncoan oleh Alumni, Diminta Telanjang hingga Berkelahi

Area itu sering dijadikan tempat berkumpul alumni dan siswa SMAN 6 Jakarta karena salah satu alumni tinggal dekat sana. Tidak heran banyak siswa SMAN 6 Jakarta yang sering nongkrong di sana sehabis pulang sekolah.

Selain itu, area tersebut terbilang sepi karena terletak cukup jauh dari permukiman warga. Sekalipun ada yang melintas, area itu tidak menjadi pusat perhatian warga.

Nazirwan mengakui saat aksi perploncoan dilakukan, ada warga setempat yang datang dan menontonnya secara langsung.

"(Warga sekitar) hanya berada (menonton) di lokasi itu. Sementara, itu keterangannya," ujar Nazirwan.

Atas peristiwa itu, lima orang telah diamankan. Mereka terdiri dari dua alumni yang diduga sebagai pelaku perploncoan dan tiga siswa yang diduga jadi korban.

Salah satu alumni yang diamankan merupakan yang tinggal di dekat lokasi perploncoan.

Baca juga: Polisi: Korban Plonco Alumni adalah Siswa SMAN 6 Jakarta

Polisi pun telah menggali keterangan atas kelimanya.

Meski demikian, Nazirwan memastikan, peristiwa itu belum menjadi laporan polisi. Oleh sebab itu, pihaknya memulangkan kelima anak tersebut ke orangtuanya masing-masing.

"Apa yang kami lakukan kemarin itu adalah respons terhadap berita viral, bukan laporan polisi. Itu tindak lanjut yang kami lakukan atas informasi yang diterima Bapak Kapolres," papar Nazirwan.

"Oleh sebab itu, lima orang itu untuk sementara wajib lapor sambil menunggu perkembangan berikutnya," lanjut dia.

Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan perkelahian remaja di tanah lapang, beredar di media sosial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com