Sebagai informasi, indeks kedalaman kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.
Sedangkan, indeks keparahan kemiskinan memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin.
Sepanjang 2022, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) berhasil ditekan.
"Indeks Kedalaman Kemiskinan pada September 2022 sebesar 0,682 atau turun 0,086 dibandingkan Maret 2022 yang sebesar 0,768," ujar Anggoro.
"Demikian juga dengan Indeks Keparahan Kemiskinan, pada periode yang sama mengalami penurunan dari 0,194 menjadi 0,158," sambung Anggoro.
Baca juga: Polisi: Perploncoan Pelajar SMAN 6 Jakarta oleh Alumni Tradisi sejak 2008
Anggoro menuturkan, penurunan Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan adalah sinyalemen baik dari adanya perbaikan tingkat kesejahteraan terhadap penduduk miskin.
"Ini berarti bahwa program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah telah menunjukkan hasil yang baik," tutur Anggoro.
"Ini bisa dijadikan pijakan untuk terus melakukan upaya penanggulangan kemiskinan yang komprehensif dan kolaboratif bersama seluruh stakeholder terkait," sambungnya.
Lebih lanjut Anggoro mengatakan, tren penurunan angka kemiskinan yang terjadi sepanjang 2022 juga tidak terlepas dari berbagai program pengentasan kemiskinan yang dijalankan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi (Pemprov) DKI.
Adapun program bantuan yang dibuat pemerintah pusat antara lain Program Sembako/Bantuan Pangan Non-tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Sosial Tunai (BST).
Baca juga: Satu Pasien Diduga Korban Keracunan di Bekasi Dipindahkan ke RS Polri
Sementara itu, program pengentasan kemiskinan yang dilakukan Pemprov DKI meliputi Bantuan Sosial Tunai, Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS), dan Kartu Lansia Jakarta (KLJ).
"Kebijakan pemerintah menggelontorkan bansos dalam bentuk natura, pemberian insentif untuk UMKM, dan pembiayaan biaya sewa rusunawa terbukti efektif meredam penurunan daya beli masyarakat sehingga mampu mengurangi risiko masyarakat menjadi penduduk miskin," tutur Anggoro.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Data Terbaru BPS: Jumlah Warga Miskin di DKI Bertambah 101 Ribu Orang Selama 5 Tahun Dipimpin Anies. (Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Satrio Sarwo Trengginas).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.