JAKARTA, KOMPAS.com - Warga dihebohkan dengan beredarnya video aksi perploncoan yang diduga dilakukan oleh alumni SMAN 6 Jakarta kepada juniornya para siswa kelas XII.
Kejadian itu diketahui publik setelah video rekaman yang memperlihatkan aksi perploncoan sempat disiarkan secara langsung oleh akun Instagram @swiss53gangs_.
Dalam video yang beredar, tampak dua pelajar tengah adu jotos lalu ditonton oleh beberapa orang yang diduga alumni.
Adapun sejumlah pelajar tampak berbaris dengan posisi tiarap dan bertelanjang dada di pinggir jalan.
Kapolsek Pesanggrahan Komisaris (Pol) Nazirwan membenarkan bahwa para pelajar yang diplonco alumninya merupakan pelajar dari SMAN 6 Jakarta.
"Dari keterangan mereka sendiri, iya (pelajar SMAN 6 Jakarta)," ujar Nazirwan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/1/2023) pagi.
Aksi tersebut mereka lakukan di sebuah jalan buntu di bernama Jalan Haji Rohimin RT 09 RW 03, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Warga yang menjadi saksi dari aksi perpeloncoan tersebut, Jamal (45) mengatakan, ia dua kali menyaksikan aksi perpeloncoan tersebut di tempat yang sama, yakni pada Sabtu (7/1/2023) malam dan Sabtu (14/1/2023) malam.
Ia menilai perploncoan pada 7 Januari itu lebih parah karena ada siswa yang sampai tak sadarkan diri. "Itu sampai pingsan," kata Jamal.
Jamal mengatakan, sejumlah orang diduga alumni yang melakukan perploncoan juga menaburkan bubuk cabai kepada para pelajar SMAN 6 Jakarta.
"Ada yang habis berantem, pada berdarah, dikasih bon cabe, dikasih apalah, kan perih itu. Terus dia (para pelajar) punya kaus itu kan dikumpulkan di bawah tiang, lalu diberikan seperti apa gitu," ucap Jamal.
Baca juga: Fakta Aksi Perploncoan Siswa SMAN 6 oleh Alumni: Tradisi untuk Mendapatkan Jaket Angkatan
Sebenarnya, Jamal yang melihat itu sempat geram. Namun, ia tak dapat melakukan apa pun karena tak ingin mengambil risiko lantaran jumlah pelaku cukup banyak.
"Kami mau dekati tapi malas jadi panjang aja, bukannya kami masa bodo atau lepas tanggung jawab atau apa, bukan," ucap Jamal.
Budaya perploncoan yang rupanya masih dilakukan oleh para alumni SMAN 6 Jakarta kepada para siswa kelas XII sangat memprihatinkan.
Terlebih mengingat pada lima tahun lalu, tepatnya pada 17 Juli 2017, Kepala Sekolah SMAN 6 Jakarta saat itu, Helmi Rosana, telah mengklaim sekolahnya sudah terbebas dari kekerasan dan perundungan (bullying).