Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perploncoan Siswa SMAN 6 Jakarta Vs Klaim Bebas Kekerasan

Kompas.com - 18/01/2023, 07:19 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

"Alhamdulillah beberapa tahun belakangan ini bekerja sama dengan Polres Jakarta Selatan tingkat kerawanan dari sekolah kami bisa dikatakan nol ya," ujarnya dalam upacara Senin pagi.

Rosana mengatakan selama beberapa tahun terakhir, tradisi kekerasan diredam dengan cara membuat kegiatan yang mempersatukan pelajar dari tingkat pertama hingga tingkat ketiga.

Baca juga: Dua Kali Saksikan Perploncoan Siswa SMAN 6 Jakarta oleh Alumni, Warga: Ada yang Pingsan

Kegiatan itu antara lain, Paskibra yang kini tak hanya diikuti oleh Kelas 12 tetapi juga Kelas 10 dan 11.

Selain menekan kekerasan dengan cara-cara persuasif, SMAN 6 juga menerapkan kebijakan yang tegas bagi pelaku kekerasan.

Mereka yang terbukti melakukan kekerasan terhadap pelajar lain terancam dikeluarkan. Bahkan jika aksi kekerasan dilakukan di luar sekolah, bisa berujung pada sanksi pidana.

"Kalau kamu terbukti ada bullying, ada tawuran di luar sekolah itu sanksinya bukan dari sekolah tapi pihak berwajib," kata Rosana

"Karena kamu dianggap bukan anak sekolah tapi masyarakat, bukannya nakut-nakutin tapi kami ingin memberikan efek jera," lanjutnya dihadapan para siswanya.

Program yang tak berdampak

Pada pertengahan tahun 2017, Polres Metro Jakarta Selatan meluncurkan program "Terkesima" (Ternyata Kesetiakawanan Masih Ada).

Baca juga: Polisi: Perploncoan Pelajar SMAN 6 Jakarta oleh Alumni Tradisi sejak 2008

Dalam program ini, kepolisian menyediakan layanan pengantaran ke SMAN 6 Jakarta setiap tanggal 17 di tiga titik penjemputan yakni D'Best Fatmawati, Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 4 Radio Dalam, dan Velbak Pakubuwono.

"Para pelajar bisa menyampaikan keluhan kepada aparat kepolisian," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan saat itu, Kombes Iwan Kurniawan, Senin (17/7/2017).

Iwan mengatakan para polisi nantinya akan mendampingi para pelajar menggunakan kendaraan dinas polisi mulai dari bis, kendaraan patko, hingga mobil lantas.

Harapannya, anggota polisi bisa menanamkan soal kesetiakawanan dan kebersamaan sehingga tidak ada lagi perselisihan atau kekerasan dengan sesama pelajar.

Sayangnya, baik program yang dicanangkan pihak sekolah maupun kepolisian terbukti gagal menghilangkan tradisi kekerasan yang menjangkiti siswa SMAN 6 Jakarta.

Terbukti bahwa lagi-lagi para pelajar SMAN 6 Jakarta kembali melakukan tindak kekerasan antarpelajar di tempat publik yang tentu juga mengganggu kenyamanan warga.

(Penulis: Muhammad Isa Bustomi, Nibras Nada Nailufar | Editor: Egidius Patnistisk, Ihsanuddin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com