Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perploncoan Pelajar SMAN 6 Jakarta, Tradisi Kekerasan demi Dapatkan Jaket Angkatan...

Kompas.com - 18/01/2023, 08:08 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Area itu sering dijadikan tempat berkumpul alumni dan siswa SMAN 6 Jakarta karena salah satu alumni tinggal dekat sana.

Tidak heran banyak siswa SMAN 6 Jakarta yang sering nongkrong di sana sehabis pulang sekolah.

Baca juga: Lokasi Perploncoan Pelajar SMAN 6 oleh Alumni, Sepi dan Berada di Tepi Kali

Selain itu, area tersebut terbilang sepi karena terletak cukup jauh dari permukiman warga. Sekalipun ada yang melintas, area itu tidak menjadi pusat perhatian warga.

Nazirwan mengakui saat aksi perploncoan dilakukan, ada warga setempat yang datang dan menontonnya secara langsung.

"(Warga sekitar) hanya berada (menonton) di lokasi itu. Sementara, itu keterangannya," ujar Nazirwan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi Selasa (17/1/2023), tempat perploncoan para pelajar itu dilakukan di tengah jalan buntu.

Lokasi jalan tersebut tampak sepi. Hanya ada beberapa kandang kambing dan ayam milik warga sekitar.

Tempat perploncoan itu juga berada di tepi Kali Pesanggrahan. Tidak banyak warga yang melintas di jalan tersebut.

Selain itu, tempat perploncoan pelajar SMAN 6 Jakarta juga dipenuhi pepohonan rindang yang menambah kesan tempat ini jarang dilalui masyarakat.

Baca juga: SMAN 6 Jakarta Akui Alumni Pernah Plonco Siswa Beberapa Tahun Lalu

"Iya kejadian kemarin di sini. Itu baru pertama. Sebelum-sebelumnya tidak ada kejadian," kata Jamal, salah satu warga di lokasi.

 

Kesaksian warga

Jamal mengatakan, setidaknya sudah dua kali menyaksikan aksi perploncoan itu. Namun, ia tidak dapat memastikan apakah siswa yang mengikuti dua kali perploncoan itu merupakan orang yang sama.

"Sudah dua kali. Yang pertama itu hari Sabtu juga, tapi seminggu sebelum kejadian yang (viral) ini," ujar Jamal.

Perploncoan yang pertama kali disaksikan Jamal itu tepatnya terjadi pada Sabtu, 7 Januari 2023.

Jamal mengatakan, jumlah pelajar yang diduga mengalami perploncoan saat itu jauh lebih sedikit dibanding aksi kedua pada Sabtu, 14 Januari.

Namun, ia menilai perploncoan pada 7 Januari itu lebih parah karena ada siswa yang sampai tak sadarkan diri.

"Itu sampai pingsan," kata Jamal.

Baca juga: Polisi: Perploncoan Pelajar SMAN 6 Jakarta oleh Alumni Tradisi sejak 2008

Jamal menambahkan, para pelajar itu dipukul oleh benda seperti pelepah pisang, kayu, dan besi.

"Sebetulnya ngelihat kemarin itu tidak tega. Orang apaan aja barang yang ada si sana (dekat mereka) itu dibuat senjata. Besi buat mukul, kayu, pelepah pisang," kata Jamal.

Sejumlah orang diduga alumni yang melakukan perploncoan juga menaburkan bubuk cabai kepada para pelajar SMAN 6 Jakarta.

"Ada yang habis berantem, pada berdarah, dikasih bon cabe, dikasih apalah, kan perih itu. Terus dia (para pelajar) punya kaus itu kan dikumpulkan di bawah tiang, lalu diberikan seperti apa gitu," ucap Jamal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com