Jamal yang melihat itu sempat geram. Namun, ia tak dapat melakukan apa pun karena tak ingin mengambil risiko lantaran jumlah pelaku cukup banyak.
"Kami mau dekati tapi malas jadi panjang aja, bukannya kami masa bodo atau lepas tanggung jawab atau apa, bukan," ucap Jamal.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Jakarta, Suartono tak menampik aksi perploncoan yang dialami siswa oleh alumni pernah terjadi beberapa tahun lalu.
Namun, ia mengklaim aksi perploncoan itu tidak terjadi lagi belakangan ini.
Oleh karena itu, ia mengaku kaget saat mendengar kabar kembali terjadinya perploncoan di Jalan H Rohimin, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (14/1/2023) malam.
"Ini yang menjadi kita tergagap ya. Kaget lagi. Karena memang sudah tidak ada hal yang seperti ini. Kegiatan itu sudah tidak ada lagi dilakukan oleh anak anak alumni terhadap adiknya," ujar Suartono, Selasa.
Suartono mengatakan, perploncoan itu dapat diantisipasi setelah sejumlah alumni sepakat untuk menjaga nama SMAN 6 Jakarta. Bahkan, kata Suartono, para alumni juga telah menganggap juniornya sebagai adik.
Baca juga: SMAN 6 Jakarta Akan Bina Siswanya jika Terbukti Jadi Korban Plonco Alumni
"Karena anak anak alumni itu menganggap adiknya itu adalah saudara. Saya melihat secara umum di semua sekolah kan praktik seperti ini kan bisa saja terjadi tetapi saya pastikan bahwa yang saya katakan tidak ada setelah saya diminta untuk membantu kepala sekolah," ucap Suartono.
Suartono mengatakan, saat ini tengah mendalami informasi dugaan perploncoan yang dialami para pelajar SMAN 6 oleh alumninya.
"Informasi yang menyebutkan bahwa anak kami yang disebutkan bahwa perploncoan dialami anak anak kita, saat ini kami melakukan pendalaman," ujar Suartono.
Saat ini sekolah tengah bekerjasama dengan alumni untuk melakukan pendalaman guna memastikan apakah siswa yang menjadi korban dugaan aksi perploncoan itu merupakan siswa SMAN 6.
"Di mana kami bekerja sama dengan alumni dan yang alumni yang kami ajak kerjasama ini adalah memang selalu membantu sekolah dalam bidang apapun. Dan alhamdulillah alumni-alumni kita itu selalu kooperatif," kata Suartono.
Baca juga: Polisi: Aksi Perploncoan Pelajar SMAN 6 Jakarta Belum Diproses Hukum karena Tak Ada Laporan
Suartono mengatakan, SMAN 6 Jakarta akan melakukan pembinaan kepada para siswanya jika terbukti mereka yang menjadi korban perploncoan oleh alumni.
"Dalam video itu memang tidak ada muka-muka anak-anak kita. Insya Allah kita akan melakukan pembinaan untuk anak anak kita semua," ujar Suartono.
"Kalaupun nanti kepastian ada anak kita yang mengalami itu maka tentu akan kita lakukan pembinaan itu tadi," sambung Suartono.
Sejauh ini sekolah baru mendapatkan informasi dari Kepolisian terkait siswa yang menjadi korban perploncoan itu merupakan pelajar SMAN 6 Jakarta.
Namun, SMAN 6 Jakarta bersama alumni tengah melakukan pendalaman terkait kebenaran informasi tersebut.
"Secara garis besar, itu informasi dari kepolisian bahwa ini ada alumni melakukan perploncoan tadi kepada adiknya. Nah, itu yang sedang kami dalami," ucap Suartono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.