Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Tewas Terseret Kereta di Stasiun Poris Akibat Terobos Palang Pintu

Kompas.com - 19/01/2023, 14:56 WIB
Ellyvon Pranita,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Bambang Sukoco (48) tewas akibat terseret kereta di Stasiun Poris, Kota Tangerang, Rabu (18/1/2023).

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.45 WIB, di rel samping Pos Palang Pintu Perlintasan kereta rel listrik (KRL) Stasiun Poris Jalan Maulana Hasanudin Kelurahan Poris Gaga, Kecamatan Batuceper Kota Tangerang, Rabu (18/1/2023).

Manager External Relation Kereta Commuter Indonesia (KCI) Leza Arlan mengatakan, korban terseret kereta karena tidak mematuhi rambu-rambu lalulintas.

Korban yang saat itu berjalan kaki melewati pintu perlintasan saat palangnya sudah tertutup.

"Kemarin itu, jadi memang pintu perlintasan sudah tutup (palangnya) tapi korban tetap lewat, makanya terserempet, sampai ke depan stasiun (Poris), sampai ke peron," ujar Leza saat dikonfirmasi, Kamis (19/1/2023).

Baca juga: Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KRL di Ciputat Tangsel

Menurut Leza, setiap perlintasan rel kereta yang jalannya juga dilalui oleh pengendara roda dua ataupun roda empat, pasti ada palang pintu dan suara sinyal tanda wajib berhenti juga sudah dilakukan petugas penjaga perlintasan rel kereta.

Namun, kata dia, korban saat itu tidak mematuhi rambu-rambu tanda berhenti itu dan justru terus maju menerobos palang pintu, yang masuk ke bagian rel kereta.

Alhasil, korban pun terseret kereta api yang sedang melintas saat itu karena kereta api tidak bisa mengerem mendadak begitu saja.

"Kan kalau perlintasan rel sudah pasti tuh ada palang pintunya dan ada bunyinya, nah di melanggar itu (tetap menerobos ke arah rel)," jelasnya.

Baca juga: Jasad Remaja 14 Tahun Diduga Hanyut di Sungai Setelah Tertabrak Kereta Api di Cikarang

"Ia berjalan kaki (tidak mengendarai motor atau mobil)," tambah dia.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho menambahkan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), diketahui korban yang berprofesi sebagai pengemudi ojek itu terseret kereta api saat sedang mencari penumpang di Stasiun Poris.

"Korban sedang duduk di rel karena cari sinyal handphone dan sudah diingatkan temannya kalau itu bahaya, namun korban tidak mengindahkan sampai korban tertabrak kereta yang lewat," jelas Zain.

Usai kejadian, jenazah korban langsung dievakuasi dan di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabulaten Tangerang untuk dilakukan visum.

Zain menyebutkan, saat ini jenazah korban pun sudah di bawa ke Boyolali untuk dimakamkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com