Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Pencabulan Balita di Marunda, Kak Seto Minta Orangtua Waspada

Kompas.com - 20/01/2023, 11:12 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi meminta orangtua meningkatkan kewaspadaan terhadap kejahatan seksual pada anak.

Hal ini disampaikan Seto Mulyadi, usai menemui keluarga AN (3), korban pencabulan anak di kawasan Marunda, Jakarta Utara, Kamis (19/1/2023).

Adapun AN diduga dicabuli usai mengeluhkan sakit di area kemaluannya pada Kamis (12/1/2023).

Kak Seto, panggilan akrab Seto Mulyadi mengatakan, kejahatan seksual bisa terjadi pada siapa saja. Bahkan, pelaku pun bisa datang dari lingkungan terdekat.

"Bisa saja terjadi mungkin orangtua yang sibuk, anak itu sangat rawan bukan hanya kekerasan tetapi kejahatan seksual juga," ujar Kak Seto saat ditemui di Marunda, Kamis.

Baca juga: Pria yang Cabuli Balita di Marunda Masih Bebas Berkeliaran Meski Sudah Teridentifikasi

Ketika menyambangi rumah AN, Kak Seto juga berpesan kepada pengurus RT dan RW setempat untuk mengawasi lingkungannya. Pasalnya, saat anak bermain di luar rumah, orangtua kerap kali tak memperhatikan kegiatan anak.

"Saya titip ke Pak RT dan Pak RW untuk betul-betul mengawasi dan mengingatkan para orangtua untuk waspada," kata Kak Seto.

Kumpulkan informasi korban pencabulan

Kak Seto  telah menggali informasi dari pihak keluarga korban AN, berkait dengan dugaan pencabulan tersebut.

Saat ditanya mengenai hasil pertemuan itu, Kak Seto mengatakan bakal melaporkan terlebih dahulu ke pihak kepolisian.

"Saya menjumpai korban, saya mengumpulkan banyak informasi," ungkap Kak Seto.

Selain mendatangi kediaman AN, Kak Seto mengaku sempat berbincang dengan beberapa terduga pelaku pencabulan anak di lokasi yang tak jauh dari rumah korban. Namun, dia tak memerinci hal apa saja yang disampaikan oleh terduga pelaku saat ditemui olehnya.

Baca juga: Temui Keluarga Balita Korban Pencabulan di Marunda, Kak Seto Kumpulkan Informasi

"(Saya) bukan (menemui) keluarga terduga pelaku, tapi terduga pelakunya," imbuh Kak Seto.

Di lokasi yang sama, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara dan Kapolsek Cilincing enggan memberikan keterangan berkait dugaan kasus pencabulan anak tersebut.

"Nanti di Polres (Metro Jakarta Utara) ya," ucap Kapolsek Cilincing Kompol Haris Akhmat Basuki.

Sosok terduga pelaku dikenali korban

Sosok pelaku pencabulan balita AN dikenali oleh korban. Menurut Ketua RW setempat, Nasrullah Dompas mengatakan, terduga pelaku yang dimaksud adalah B (33), tetangga korban. Nasrullah menyebut, warga dan orangtua korban memperlihatkan sejumlah foto yang diduga sebagai pelaku. Dari beberapa foto itu, AN menunjuk sosok B yang mencabulinya.

Baca juga: Kak Seto Bakal Datangi Rumah Balita Korban Pencabulan di Marunda

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com