Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria yang Cabuli Balita di Marunda Masih Bebas Berkeliaran Meski Sudah Teridentifikasi

Kompas.com - 19/01/2023, 21:04 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku pencabulan balita berinisial AN (3) di Marunda, Jakarta Utara masih bebas berkeliaran.

Padahal, korban AN sudah mengungkapkan sosok pria yang diduga mencabulinya.

Menurut Ketua RW setempat, Nasrullah Dompas, terduga pelaku yang dimaksud adalah B (33), yakni tetangga korban.

Nasrullah menyebut, warga dan orangtua korban memperlihatkan sejumlah foto yang diduga sebagai pelaku.

Dari beberapa foto itu, AN menunjuk sosok B yang mencabulinya.

"Iya sudah diperlihatkan kepada korban, dia membenarkan dan menunjuk pelaku ini orangnya," ungkap Nasrullah saat ditemui di Marunda, Kamis (19/1/2023).

Baca juga: Balita Korban Dugaan Pencabulan di Rusun Marunda Dilanda Ketakutan

Meski korban sudah mengungkapkan sosok terduga pelaku dan rumahnya sudah diketahui, pihak kepolisian belum juga mengamankan yang bersangkutan.

Nasrullah mengaku tak mengetahui secara pasti mengapa B belum juga diamankan oleh polisi.

"Saya juga belum tahu kenapa belum ditangkap. Mungkin polisi lebih tahu," tutur dia.

Adapun pihak kepolisian telah mendatangi rumah korban AN pada Kamis siang ini.

Menurut Nasrullah, penyelidikan masih berlangsung sejak orangtua korban melapor sekitar kurang dari sepekan lalu.

Baca juga: Selidiki Dugaan Balita Dicabuli di Rusun Marunda, Polisi Tunggu Hasil Visum Korban

Kamar bernuansa merah muda

Pelaku, lanjut Nasrullah, diduga memiliki cara tersendiri untuk menarik perhatian korban.

Nasrullah pun sempat memperlihatkan area salah satu kamar milik terduga pelaku pencabulan yang bernuansa merah muda. Di dalamnya terdapat boneka, komputer, hingga seprai merah muda.

"Anak-anak dipancing main ke rumahnya, dengan daya tarik ada boneka. Nah lalu dibawa ke ruangan," ucap Nasrullah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com