Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejanggalan-kejanggalan Pembunuhan Berantai di Bantargebang, Cianjur, dan Garut yang Belum Terungkap

Kompas.com - 20/01/2023, 14:54 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Teka-teki pembunuhan bearantai yang terjadi di wilayah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, pada Kamis (12/1/2023) telah menemui titik terang.

Penyidik Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya sudah mengidentifikasi tujuh dari sembilan korban pembunuhan berantai di Cianjur, Garut, dan Bekasi.

Pembunuhan berantai itu dilakukan tiga pelaku bernama Wowon Erawan alias Aki. Ia adalah suami dari Ai Maimunah yang menjadi korban tewas setelah diracun di rumahnya sendiri.

Selain itu, adik Wowon bernama M. Dede Solehudin juga menjadi bagian dari skenario pembunuhan berencana ini. Dede sempat terkulai lemas, namun belakangan ia ditetapkan menjadi tersangka.

Baca juga: Pembunuh Berantai yang Racuni Satu Keluarga di Bantargebang Lakukan Penipuan Berkedok Supranatural, Ini Perannya

Pelaku lainnya adalah Solihin atau Duloh yang merupakan tetangga dari Wowon. Duloh diduga yang meracik racun ke dalam kopi, lalu disuguhkan kepada korban.

Berdasarkan penyelidikan sementara, korban pembunuhan berantai dari ketiga tersangka hingga saat ini berjumlah 9 orang, yakni 3 korban di Bekasi, 4 korban di Cianjur, 1 korban di Garut, dan 1 korban lain masih dicari.

Kendati demikian, masih ada beberapa kejanggalan yang masih belum terungkap hingga saat ini. Berikut beberapa kejanggalan tersebut:

Alasan korban di Bantargebang tak dikubur

Perbuatan Wowon terungkap saat ia secara tega membunuh dengan meracun anak dan istrinya di rumahnya sendiri.

Mereka adalah Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17). Ketiganya punya pertalian sedarah sebagai ibu dan dua anak kandung.

Meski demikian, ketiga korban ini tidak dikuburkan atau dibuang layaknya korban-korban lain. Korban-korban sebelumnya itu "dimusnahkan" untuk menghilangkan jejak kejahatan pelaku.

Baca juga: 1 TKW Berhasil Lolos dari Pembunuhan Berantai Wowon dkk di Cianjur

Motif bunuh darah daging yang masih balita

Wowon membunuh dua anak kandung sendiri yang usianya masih di bawah lima tahun (balita).

Pertama, Wowon membunuh Bayu yang merupakan anak kandung dari istrinya bernama Ai Maimunah. Bayu baru berusia dua tahun dan dibunuh sekitar tiga bulan lalu.

Wowon juga berupaya membunuh anak kandung lainnya, yaitu NR (5). Upaya pembunuhan itu gagal. NR dinyatakan selamat. Kini NR tengah mendapat penanganan khusus oleh Kelompok Perlindungan Anak Desa (KPAD).

Polisi belum menjelaskan secara terperinci apa motif Wowon dkk membunuh Bayu dan berupaya membunuh NR yang keduanya merupakan darah dagingnya.

Baca juga: Ini Potret Besar Sadisnya Pembunuhan Berantai di Bantargebang Bekasi, Polisi Curigai Masih Ada Korban Lainnya

Motif bunuh istri dan mertua

Noneng dan Wiwin jadi korban pembunuhan berantai di Cianjur. Keduanya merupakan ibu dan anak. Lebih tepatnya, Noneng merupakan mertua Wowon, sementara Wiwin adalah istrinya yang lain.

Halaman:


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com